Ini Dia Asal Usul Laga Boxing Day di Liga Inggris

 Ini Dia Asal Usul Laga Boxing Day di Liga Inggris
London-Laga Boxing Day menjadi laga yang paling ditunggu dalam satu musim kompetisi sepak bola, khususnya di negara-negara anggota persemakmuran Inggris. Begitu eratnya kaitan Boxing Day sebagai tradisi liburan masyarakat Inggris dengan budaya menonton sepak bola di daratan Inggris.
 
Pada awalnya, sehari setelah Natal, tepatnya 26 Desember, digunakan masyarakat Inggris untuk memberikan hadiah kepada bawahan ataupun kolega mereka. Kemudian, warga Inggris itu akan membawa pulang hadiah itu ke rumahnya masing-masing dan kembali merayakan Natal bersama keluarga mereka.
 
Dari sinilah istilah Boxing Day, yang berarti hari memberikan atau mengambil hadiah (Box), diadopsi dan terus dipergunakan hingga hari ini. Boxing Day merupakan hari yang kerap digunakan oleh warga Inggris untuk menghabiskan waktu liburan Natal dengan berkumpul bersama keluarga.
 
Bahkan sejak 1871, Boxing Day dinyatakan sebagai hari libur nasional di Inggris, Wales, Irlandia, dan Kanada. Salah satu aktifitas yang dihabiskan masyarakat Inggris di Boxing Day adalah menikmati pertandingan sepak bola bersama keluarga mereka, dan mendukung tim lokal favorit mereka.
 
Di titik inilah, sepak bola begitu melekat dengan Boxing Day. Masa-masa akhir tahun dan Natal merupakan waktu paling padat yang harus dilakoni oleh tim-tim Liga Primer Inggris dalam satu musim kompetisi. Paling tidak dalam tujuh hari, mereka harus bermain selama tiga kali di ajang Liga Primer Inggris.
 
Namun, buat tim-tim sepak bola, laga Boxing Day justru menjadi kesempatan untuk memberikan hadiah buat para suporter setia mereka. Pengalaman ini yang membuat pelatih Southampton, Mauricio Pocchettino, begitu menantikan masa-masa sibuk akhir tahun tersebut.
 
Maklum, laga Boxing Day tahun ini menjadi kesempatan pertama pelatih asal Argentina itu sejak menangani the Saints pada Januari silam. Selain itu, tradisi hari libur Boxing Day memang hanya dikenal di Inggris dan di negara anggota persemakmuran Inggris atau bekas negara jajahannya.
 
''Masa-masa itu akan menjadi masa yang gila, karena banyaknya laga dalam waktu yang singkat. Tapi, ini menjadi saat yang tepat buat orang untuk kembali berkumpul, datang ke stadion bersama keluarga. Itulah yang paling dinikmati orang-orang di negara ini,'' kata Pocchetino di NBC Sports. (rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index