Galaunya Krakatau Steel akibat Rupiah Anjlok

 Galaunya Krakatau Steel akibat Rupiah Anjlok

JAKARTA-PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) memastikan bahwa harga jual baja pada 2014 tidak akan ada peningkatan atau sama seperti pada 2013, yang sekira USD700-750. Hal ini dikarenakan masih belum stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Direktur Utama Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim mengatakan, kepastian nilai tukar sangat mempengaruhi produksi baja KRAS setiap tahunnya.

"Karena sebagian bahan baku kita dari dolar, kami jual juga dalam dolar tapi kami konversi ke rupiah, ini yang terus terus menjadi situasi dilematis," kata Irvan usai acara Penandatanganan Perjanjian Pembentukan Perusahaan Patungan (Joint Venture Company) di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/12/2013).

Irvan menjelaskan,seperti dilansir Okezone.com pentingnya kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap dolar juga akibat  kredit line penjualan baja KRAS tidak dapat diserap secara maksimal. Penyerapan penjualan juga jadi tidak seimbang karena ada yang berbentuk dolar dan Rupiah.

"Kredit line penjualan tidak semua dalam dolar, ada dalam rupiah juga, jadi pasarnya tidak semunya menyerap," tambahnya.

Selain itu, sambung Irvan, dalam melakukan bisnisnya, pihaknya kedapatan lebih dominan menggunakan dolar dibandingkan Rupiah. Di mana 70 persen menggunakan komponen dolar.

"Kestabilan nikai tukar menjadi penting, karena pasar baja itu Internasional, komponen dolar kita sekitar 70 persen," pungkasnya.

Dapat diketahui, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus melebarkan sayapnya. Saat ini PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menandatangani perjanjian pembentukan perusahaan patungan (Joint Venture Company) yang bergerak di bidang produksi slag powder yang akan mengolah Ganulated Blast Furnace Slag (GBFS) menjadi Ground Granulated Blast Furnace Slag (GCBFS) dengan nama PT Krakatau Semen Indonesia.

Direktur Utama PT Semen Indonesia (SMGR) Dwi Soetjipto mengatakan, perusahaan patungan atau PT Krakatau Semen Indonesia ini didirkan dengan total investasi mencapai Rp440 miliar dan modal kerja sebesar Rp24 miliar.(rep06)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index