Bentrok 9 Satpam PT TBS Terluka di Kuansing

Bentrok 9 Satpam PT TBS Terluka di Kuansing
TALUKKUANTAN-Bentrokan kembali terjadi di lingkungan PT.TBS, Sabtu (14/12/2013) siang kemaren. Peristiwa bentrokan antara Security PT. TBS dengan warga Desa Pantai, Desa Lubuk Ramo dan Desa Air Buluh Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuansing. Ditenggarai penyebab bentrok oleh penertiban Penambang Emas Tampa Ijin alias Peti yang dilakukan oleh security PT TBS di areal perkebunan sawit milik perusahaan tersebut.
 
Akibat kejadian ini kedua belah pihak baik dari pihak warga maupun pihak perusahaan mengalami luka-luka dan beberapa pos milik PT TBS rusak parah.
 
Kendatipun demikian penyebab pasti awal mula kejadian masih simpang siur termasuk jumlah korban yang luka-luka.
 
Menurut Kapolres Kuansing, AKBP Bayuaji Irawan bahwa pada hari Sabtu (14/12/2013) sekitar pukul 10.00 Wib, security PT TBS yang berjumlah 18 0rang dengan menggunakan dua mobil melakukan penertiban PETI di areal blok 32 dan 34 estate Bukit Payung PT TBS.
 
Lantas dalam penertiban itu, ada lima unit mesin dompeng yang dirusak. Kemudian sekitar pukul 14.00 Wib, datang 4 orang masyarakat dari Desa Pantai yang mengaku pemilik mesin dompeng yang dirusak oleh segerombolan security.
 
Adapun tujuan kedatangan dari masyarakat tersebut meminta ganti rugi atas pengrusakan tersebut. Namun hal itu tidak ditanggapi oleh pihak security. Malahan satu dari empat masyarakat tersebut langsung ditahan dan diborgol oleh security di pos pintu masuk PT TBS.
 
Sementara tiga orang masyarakat lainnya pergi untuk menjemput temannya ke Desa. Kemudian sekitar pukul 15:00 Wib datang sekitar 50 orang dari dua Desa yaitu Desa Pantai dan Desa Lubuk Ramo.
 
Kedatangan mereka menurut Kapolres, langsung merusak pos security pintu masuk PT TBS dan selanjutnya merusak kantor humas dengan memecahkan kaca-kaca.
 
Lima belas menit berselang, kemudian masyarakat kembali berdatangan yaitu diperkirakan sekitar 150 orang dan ikut merusak pos serta mengeroyok 9 orang security.Akibatnya, 9 orang security mengalami luka memar dibagian muka dan kepada. 
 
Untuk mengendalikan massa kemudian Brimob yang PAM di PT .TBS melepaskan tembakan sebanyak dua kali ke udara agar masyarakat bubar.
 
Kemudian masyarakat langsung bubar, namun sambil keluar masyarakat juga membakar pos kontiner. Sekitar pukul 16:00 Wib masyarakat sudah membubarkan diri.
 
Adapun sembilan security yang menjadi korban luka-luka tersebut yaitu Aang Junaidi (30), Abdul Harahap (38), Dahmaizal (45), Yanto (37), Yusmar (33), Isal (30), Samosir, Bobi (28), dan satu lagi tidak terdata identitasnya.
 
Berbeda dengan penyampaian Kapolres. Salah seorang warga Desa Pantai, Yuti Yusri warga Desa Pantai Kecamatan Kuantan Mudik yang menjadi salah satu korban menuturkan jika Ia bersama tiga rekannya memang sengaja mendatangi pos security PT TBS setelah mesin dompeng milik mereka dirusak oleh security perusahaan tersebut.
 
Tapi kata Yuti, kedatangan mereka hanya ingin menanyakan kenapa mesin itu dirusak, padahal mesin itu sudah mereka bawa keluar dan tidak lagi melakukan aktifitas.
 
"Awalnya, security ini datang ke kami dan melarang untuk bekerja, dan mesin ini pun di keluarkan dan berhenti beraktifitas. Tapi setelah dikeluarkan, mesin-mesin ini tetap dihancur oleh security itu,"ujarnya mengawali ceritanya.
 
Mengetahui hal tersebut, dirinya bersama tiga rekannya yang lain mendatangi pos security untuk mempertanyakan hal tersebut."Di pos itu ada security, Brimob dan Tentara,"katanya lagi.
 
Sesampai di Pos, lanjut Yuti, salah satu dari rekannya langsung diborgol oleh security tersebut tanpa menanggapi pertanyaan mereka.
 
Sambil diborgol, lanjutnya lagi, rekannya tersebut dipukuli."Ada sekitar 15 orang lah security, Brimob dan Tentara di sana saat itu,"katanya.
 
Tidak terima rekannya dipukuli dan ditangkap, Yuti pun mengaku memohon kepada security tersebut agar temannya itu dilepaskan.
 
Permintaan tidak digubris, justru kata Yuti dirinya ikut dipukuli."Pokoknya semua memukul, tak terhitung berapa kali pukulan yang saya terima, sampai-sampai kepala saya bocor seperti ini,"katanya sambil memperlihatkan luka dikepalanya setelah mendapatkan jahitan dari Rumah Sakit.
 
Untung saja kata Yuti, dirinya sempat melepaskan diri dari keroyokan para security dan aparat tersebut. Lepas dari keroyokan itu lah dirinya menelpon salah satu warga satu Desanya untuk meminta pertolongan.
 
Beberapa waktu berselang sebut Yuti, maka datanglah warga Desa untuk menyelamatkan dirinya dan satu rekannya yang ditahan oleh security di Pos.
 
Padahal kata Yuti, kedatangan warga saat itu mencoba bernegosiasi agar rekan mereka yang ditahan agar dilepaskan. Tapi perundingan baru disampaikan, salah seorang anggota Brimob justru melepaskan tembakan tepat di dekat kuping salah seorang warga.
 
Mendengar letusan tersebut justru membuat emosi warga terprovokasi sehingga masyarakat dengan membabi buta menyerang para security tersebut."Tembakan itu seolah-olah memancing emosi warga, sehingga terjadilah peristiwa tersebut,"katanya.
 
Yuti mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Dirinya menganggap seolah-olah pihak perusahaan telah mengadu domba masyarakat dengan masyarakatnya sendiri."Perusahaan telah mengadu domba masyarakat, karena dari pihak security juga ada masyarakat tempatan, kita sangat menyayangkan sikap perusahaan,"ujarnya.
 
Kemudian, salah satu tokoh masyarakat Desa Pantai tersebut ketika dihubungi Minggu (15/12/2013) mengaku telah membuat laporan atas pengeroyokan dirinya tersebut ke Polsek Kuantan Mudik. dilansir riauterkini.com. (rep10)
 

 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index