PEKANBARU - Gelar operasis penyakit masyarakat atau disingkat 'Pekat' yang dilaksanakan Kepolisian Daerah Riau bersama jajaran di seluruh kabupaten/kota sepanjang satu pekan terakhir telah berhasil menyita ribuan botol berisikan munuman keras ilegal.

 

"Itu merupakan hasil sitaan selama digelarnya Operasi Pekat yang dimulai sejak 9 Desember lalu," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu siang (14/12/2013).

 

Ia mengatakan, bahwa total perkara miras yang ditangani selama operasi pekat ada sebanyak belasan kasus. Informasi data Polda Riau menyebutkan, untuk jajaran Polresta Dumai telah menangani sebayak empat perkara minuman keras ilegal.

 

Kemudian Polres Kampar menangani satu perkara yang sama, dan Kabupaten Indragiri Hulu terdapat dua kasus minuman keras yang telah naik ketingkat penyidikan. "Untuk Kabupaten Meranti dan Bengkalis, sebelumnya terdapat satu kasus yang ditangani oleh masing-masing polres," katanya.

 

Kemudian aparat Polres Siak dan Kuantan Singingi (Kuansing) dikabarkan telah menangani dua perkara minuman keras. "Begitu juga dengan Polresta Pekanbaru dan Rokan Hulu masing-masing menangani satu perkara miras yang telah tahap pengembangan kasus," kata Guntur.

 

Dari sejumlah kasus tersebut, demikian Guntur, telah disita lebih seribu botol berisikan minuman keras dengan berbagai merk dan jenis, mulai dari kuwalitas impor hingga buatan tradisional. "Barang bukti hasil sitaan tersebut akan segera dimusnahkan karena memang tidak memiliki legalitas yang jelas," kata dia.

 

Kasus peredaran minuman keras secara ilegal marak terjadi di berbagai wilayah Provinsi Riau.

 

Untuk di Pekanbaru, bahkan pelakunya mengedarkan minuman keras berkuwalitas impor dengan begitu bebas, mulai dari kedai-kedai kecil pinggir jalan hingga mini market di sekitar lokasi keramaian. Aparat kepolisian setempat telah berulang kali menggelar razia dan mengamankan ratusan botol minuman keras. dilansir goriau.com. (rep10)