Wanita-wanita Riau Jadi Korban Niger Spam

Wanita-wanita Riau Jadi Korban Niger Spam
ilustrasi/net
PEKANBARU - Sejumlah warga berbagai daerah di Provinsi Riau yang rata-rata adalah kalangan wanita dikakabarkan menjadi korban penipuan yang dikenal 'Niger Spam'. Pelakunya kerap mengaku sebagai warga negara Malaysia.
 
Laporan tersebut didapat dari pihak Konsulat Malaysia di Pekanbaru yang kabarnya telah menerima sepuluh pengaduan terkait kejahatan internasional yang memanfaatkan media sosial dengan korban-korbannya adalah warga Riau. "Kebanyakan mereka (pelaku) mengatasnamakan warga negara Melaysia," kata staf Imigration dan Konsuler Konsulat Malaysia di Pekanbaru, Antoni kepada wartawan, Jumat malam (6/12/2013).
 
Ia mengatakan, bahwa sepanjang lebih satu tahun terakhir, sudah ada sepuluh orang warga Riau dari sejumlah kabupaten/kota yang mendatangi Konsulat Malaysia yang melaporkan adanya kejahatan bersindikat internasional itu.
 
Antoni mengatakan, ada banyak modus yang lakukan para pelaku tersebut, namun rata-rata dengan memanfaatkan media sosial atau melalui dunia maya. "Komunikasi yang mereka lakukan juga sangat baik dan begitu hafal dengan korbannya walau hanya baru sekali berkomunikasi lewat email, facebook atau lainnya di dunia maya," kata dia.
 
Semisal ada ketika itu, demikian Antoni, satu korban wanita yang mendatangi Kantor Konsulat dengan begitu yakin tidak mempercayai jika dirinya telah menjadi korban penipuan tersebut. "Saya bilang berulang kali ke dia, bahwa itu adalah penipuan. Tapi dia malah tak percaya," katanya.
 
Antoni mengatakan, bahwa rata-rata korban kejahatan dunia maya 'Niger Spam' yang diindikasi memiliki jaringan internasional tersebut adalah kalangan perempuan.
 
Bahkan, kata dia, dari sepuluh laporan terakhir yang diterima, seluruhnya adalah kalangan perempuan. "Macam-macam, mulai dari mahasiswi, ibu rumah tangga dan pekerja swasta. Mereka datang untuk mengkonfirmasi kebenaran atas pihak-pihak yang menjanjikan sesuatu dan baru dikenal lewat internet. Cerdiknya, para pelakunya itu rata-rata mengaku sebagai orang Malayia," kata dia.
 
Atas sejumlah laporan tersebut, kata Antoni, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak pemerintah Malaysia agar melacak kebenaran dan menangkap para pelakunya. "Kami juga mengimbau agar masyarakat Riau tidak muda tertipu dengan berbagai janji baik yang diberikan seseorang yang baru dikenal apalagi hanya lewat jejaringan sosial. Apalagi mengatasnamakan warga Malaysia. Bila terjadi, silahkan mengkonfirmasikannya ke konsulat agar semuanya dapat dijelaskan," katanya. seperti dilansir goriau.com. (rep10)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index