Bupati: SKPD jangan Copy Paste Program

Bupati: SKPD jangan Copy Paste Program
Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh
BENGKALIS – Bupati H Herliyan Saleh meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkab Bengkalis untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan potensi daerah. Untuk itu, dirinya melarang keras SKPD melakukan copy paste program milik lembaga lain. 
 
“Setiap tahun programnya itu ke itu saja, trus alokasi anggarannya minta dinaikkan. Tapi sama sekali tidak memberikan manfaat secara luas bagi kesejahteraan masyarakat,” tegas Herliyan Saleh, Kamis (5/12).
 
Dikatakan, mengacu kepada program Pemerintah, mulai zaman Repelita sampai dengan sistem RPJM, dirinya tahu persis kalau program yang dipaparkan secara umum sama. Program Pemerintah tersebut menurut Herliyan jangan ditelah mentah-mentah, melainkan harus diimplementasikan sesuai dengan potensi daerah. Dalam hal ini, melalui SKPD yang telah ada, perlu kreatifitas dan inovatif dalam menerjemahkan program pemerintah.
 
Disamping itu, SKPD juga harus melakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dilaksanakan agar diketahui dimana kelemahannya dan apa langkah-langkah yang dilakukan untuk menutupi kelemahan tersebut. Menurut Herliyan, SKPD tidak hanya cukup membuat program tapi kemudian dibiarkan begitu saja tanpa ada output yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
 
SKPD, sambung Herliyan, hanya merasa dibutuhkan keberadaannya kalau program-program yang dijalankan memberikan manfaat bagi masyarakat. Kalau hanya memberikan manfaat bagi Kepala Satker ataupun kalangan internal SKPD dimaksud, maka lebih baik dibubarkan saja. “Karena itu, SKPD jangan hanya membuat program dari itu ke itu saja. Jangankan masyarakat, saya pun terus terang bosan,” kata Herliyan.
 
 
Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya, sambungnya, apapun kegiatan yang akan dilakukan hendaknya melalui perencanaan yang matang. Perencanaan memainkan peranan penting dalam menentukan tingkat keberhasilan sebuah program. Dengan perencanaan yang baik dan benar, maka sudah bisa dikatakan kalau kegiatan tersebut tingkat keberhasilannya di atas 60 persen.
 
“Kemudian dari sisi waktu, umumnya perencanaan membutuhkan waktu yang lebih lama. 2/3 waktu biasanya habis untuk perecanaan dan sisanya untuk pekerjaan. Jangan sebaliknya, perencanaan asal-asalan akibatnya pelaksanaan pekerjaan tak selesai-selesai karena muncul masalah di kemudian hari,” papar Herliyan. seperti dilansir metroriau. (rep10) 
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index