Setelah harga BBM, listrik dan gas, tarif kereta juga bakal naik

Setelah harga BBM, listrik dan gas, tarif kereta juga bakal naik
Dalam tahun ini, masyarakat harus menerima beberapa kebijakan kenaikan harga. Mulai dari kenaikan tarif listrik pada awal tahun, lalu menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di pertengahan tahun, dan yang masih baru adalah kenaikan harga gas 12 kg.
 
Sebentar lagi masyarakat juga harus menerima kebijakan kenaikan tarif kereta api. Diperkirakan, tarif kereta akan naik sekitar 7-8 persen sebagai dampak makin lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
 
"Saya enggak tahu tapi kira-kira itu dari off roll cost mungkin kira-kira 7-8 persen. Jadi konsekuensi nya apa, ya di tahun depan kalau ini berubah terus ya kita akan menaikkan tarif mau enggak mau," ujar Dirut PT. KAI, Ignasius Jonan di Jakarta, Kamis (5/12) malam.
 
Diakuinya, biaya perawatan peralatannya kereta yang rata-rata didatangkan dari impor, harganya kini lebih mahal dari biasanya. Untuk menyiasatinya, beban itu dialihkan ke penumpang dalam bentuk kenaikan tarif.
 
"Kalau ekonomi enggak mau gimana? ya PSO nya atau subsidinya harus naik, saya enggak bisa sulapan, kalau tidak boleh sama sekali, pelayanan nya pasti turun," terangnya.
 
Jonan berjanji, jika Rupiah kembali menguat, tarif kereta akan diturunkan kembali. Dia mengaku tidak punya pilihan lain. Mau tidak mau, kata dia, tarif kereta akan naik. Tapi dia tidak secara spesifik menjelaskan apakah kenaikan tarif ini merata atau hanya untuk kelas tertentu saja.
 
"Ya kalau enggak dialihkan penumpang dialihkan siapa," katanya. dilansir merdeka.com. (rep10)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index