Rupiah Diprediksi Melemah hingga Pertengahan Tahun 2014

Rupiah Diprediksi Melemah hingga Pertengahan Tahun 2014
Jakarta-Rupiah masih saja belum menunjukkan kemampuannya bangkit dari tekanan dolar Amerika Serikat (USD). pelemahan Rupiah terhadap USD diperkirakan masih akan berlanjut hingga semester pertama tahun depan.
 
Managing Director HSBC Ali Setiawan memproyeksi, nilai tukar Rupiah terhadap USD masih akan berada di kisaran Rp 11.000 hingga Rp 11.500 pada semester pertama 2014.
 
"Untuk semester pertama, kita masih melihat Rupiah masih sedikit sulit untuk menguat banyak, untuk ke level Rp 10.000 itu kalau dikatakan pemerintah pakai yang Rp 10.500 itu jauh, cukup jauh. Semester pertama masih Rp 11.000-11.500 per USD," jelas Ali di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (4/12).
 
Pun demikian pada defisit neraca transaksi berjalan yang belum akan pulih dalam waktu singkat. Sebab, tingginya konsumsi domestik mendorong konsumsi bahan bakar minyak (BBM) melonjak dan impor migas masih akan besar.
 
"Sehingga kalau dilihat dari saat ini ke semester pertama itu sedikit sulit (Rupiah menguat), kalau melihat struktur defisit saat ini, jelas Ali.
 
Perbaikan nilai tukar Rupiah terhadap USD diperkirakan baru akan terlihat pada semester kedua tahun depan. Syaratnya pemerintah konsisten menjalankan paket kebijakan yang telah dirancang dan dikeluarkan.
 
"Kita harap semester kedua. Diharapkan ini bisa ke Rp 11.000. Kebijakan-kebijakannya itu tapi perlu terus dilakukan, jangan sampai nanti hanya omong doang, terus kita lakukan di Desember, selanjutnya sudah gak ada lagi. Jadi ya itu harus konsisten, harus konsisten dengan fokusnya, kalau pemerintah sekarang fokusnya tangani defisit ya semua kebijakan yang keluar itu harus ditujukan untuk persoalan itu," tegas Ali.
 
Dari sisi kinerja bank sentral, Ali melihat Bank Indonesia sudah banyak mengeluarkan kebijakan guna mengatasi persoalan perekonomian nasional. Yang masih perlu dilakukan BI, pendalaman di pasar keuangan dalam negeri.
 
"BI sudah melakukan banyak, mau naik berapa lagi suku bunga. (BI) Kerja sendiri, mau apa lagi sih yang dirubah. Ya, mungkin bisa perubahan dalam arti pendalaman pasar, bias pasar keuangan lebih liquid, itu bisa dilakukan BI, tapi pendalaman pasar itu tidak bisa terjadi dalam sebulan, harus berproses," tutup Ali. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index