Jakarta - Partai Nasional Demokrat (NasDem) menghasilkan beberapa kesepakatan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Mercure, Jakarta Utara. Catatan-catatan itu berupa sikap politik partai terhadap situasi nasional dan kondisi politik menjelang 2014.

 

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menyampaikan 6 poin dalam pidato penutupannya, Selasa (3/12/2013). Masalah-masalah yang dihadapi pemerintahan saat ini di antaranya soal keamanan di Papua, perlindungan TKI, dan penegakan hukum dan korupsi. 

 

Berikut isi pernyataan politik Nasdem:

 

1. Partai NasDem mengajak kepada seluruh warga negara Indonesia untuk menjaga dan mengawasi Pemilu 2014 agar dapat berlangsung secara jujur dan adil serta menghasilkan pemimpin politik dan pejabat publik yang amanat.

 

2. Mendesak KPU dan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri RI, untuk segara merampungkan kekacauan DPT dan menyiapkan Pemilu 2014 sebaik-baiknya sebagai perwujudan amanat rakyat.

 

3. Pemerintahan SBY-Boediono mengambil langkah-langkah tegas dan signifikan dalam mengantisipasiterjadinya krisis ekonomi yang sudah muncul gejalanya. Tahun 2013 ini ditutup oleh perlambatan ekonomi yang berpotensi berujung pada krisis ekonomi. 

 

Kurs Rupiah terus melemah, devisa terkuras oleh subsidi dan impor, serta dominasi asing terhadap sumber-sumber penghidupan kita, merupakan langit mendung yang akan membayangi pelaksanaan pemilu 2014.

 

4. Mendesak pemerintah untuk melindungi dan menegakkan harkat kemanusiaan petani, nelayan dan buruh sebagai ujung tombak bergulirnya roda perekonomian nasional dan menghentikan liberalisasi sektor pangan.

 

5. Meminta KPK untuk segera menuntaskan penyelesaian kasus korupsi yang merugikan negara dalam jumlah yang besar, seperti Century dan Hambalang. Kasus ini harus segara dituntaskan oleh KPK untuk menjaga kepercayaan masyarakat kepada institusi penegak hukum.

 

6. Pemerintah diminta menyelenggarakan pendidikan wajib 12 tahun dibarengi dengan peningkatan mutu dan kompetensi guru. (rep05)