PELALAWAN - Penderita demam berdarah dengue (DBD) di Pelalawan dari bulan Januari sampai Desember 2013 hanya tercatat 15 penderita. Jumlah ini menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya karena kesadaran masyarakat melakukan gotong royong.

 

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Endid RP melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Diskes Pelalawan dr Raflles melalui telepon selulernya, Senin (2/12). "Ditambah lagi dengan adanya program Pelalawan Sehat yang dicanangkan Pak Bupati beberapa waktu lalu, membuat kesadaran masyarakat akan pentingnya goro di lingkungannya masing-masing," katanya.

 

Raffles mengatakan, data terakhir penderita DBD berada di Kuala Kampar ada tiga penderita DBD yang positif terkena penyakit nyamuk Aedes Aegypti. Namun saat ini, ketiga penderita DBD itu telah sembuh dari penyakitnya. "Kita juga telah melakukan fogging di daerah tersebut," tandasnya.

 

Menurutnya, ancaman DBD terus mengintai, apalagi saat musim hujan seperti ini. Apalagi negara Indonesia termasuk negara beriklim tropis yang merupakan tempat hidup favorit bagi nyamuk. Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap melakukan 3M yakni menguras, menutup tempat penampungan air yang menjadi berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab DBD. "Program 3M memang benar-benar sangat efektif dalam mematikan jentik-jentik nyamuk DBD. Kalau fogging hanya memutus mata rantai nyamuk dewasa saja sementara jentik-jentikl nyamuk DBD-nya tak mati," ujarnya. (rep05/mtr)