Sama-sama Yakin Menang

Hari Ini Coblosan Pemilukada Riau Putaran Kedua

 Hari Ini Coblosan Pemilukada Riau Putaran Kedua
PEKANBARU - Hari ini, Rabu (27/11), pemungutan suara atau coblosan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Riau digelar. Dua pasangan calon yang bertarung, H Herman Abdullah-Agus Widayat (HA) dan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (Aman) sama-sama yakin terpilih menjadi Gubernur-Wakil Gubernur Riau periode 2013-2018.
 
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, Tengku Edy Sabli, kepada Metro Riau, Selasa (26/11), mengatakan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) masih sama dengan Pemilukada Riau putaran pertama 4 September lalu, yakni 4.000.459 jiwa. Sebanyak 4.000.459 suara yang tersebar di 12 kabupaten/kota se-Riau itulah yang akan diperebutkan HA dan Aman.
 
Edy mengatakan, 4.000.459 warga yang masuk dalam DPT akan menyalurkan suaranya di 11.669 Tempat Pemungutan Suara (TPS). KPU yakin pemungutan suara akan berjalan lancar. "Segala persiapan telah kita lakukan. Persiapan untuk pemungutan suara sudah rampung," katanya. 
 
Dalam DPT, lanjut Edy, pemilih berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.051.643 jiwa, sedangkan pemilih wanita 1.948.816 jiwa. Sedangkan DPT terbanyak berada di Kota Pekanbaru, yakni 587.479 jiwa dengan 1.768 TPS. Sedangkan jumlah pemilih paling sedikit berada di kabupaten termuda di Riau, yakni Kepulauan Meranti, 136.892 jiwa dengan 494 TPS (Selengkapnya baca: 4.000.459 Pemilih di 12 Kabupaten/Kota).
 
Ketua Tim Pemenangan Aman, yang juga calon wakil gubernur, Arsyadjuliandi Rachman optimis pasangan nomor urut dua ini bisa unggul di 10 kabupaten/kota. "Insya Allah kita optimis bisa unggul di 10 kabupaten/kota. Hal ini berdasarkan perkembangan peta politik terbaru," katanya.
 
Menurut pria yang akrab disapa Andi itu, pada putaran pertama lalu pasangan ini unggul di enam kabupaten/kota, yakni Rokan Hilir, Dumai, Kepulauan Meranti, Siak, Bengkalis dan Pelalawan. "Berdasarkan peta politik putaran kedua, kita optimis juga bisa unggul di Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi," katanya.
 
Ketika ditanya berapa persen keunggulan pasangan Aman secara keseluruhan, Andi mengaku belum bisa memastikannya. "Mengenai persentase keunggulan di masing-masing kabupaten memang bervariasi," tukasnya.
 
Pada putaran pertama, pasangan Aman meraih suara tertinggi yakni 685.291 suara atau 28,83 persen. Pada putaran kedua, pasangan Aman yang diusung Partai Golkar bertambah kuat seiring bergabungnya partai politik yang jagoannya kalah pada putaran pertama. Parpol yang mengalihkan dukungannya itu yakni PKS, PDI Perjuangan dan PKB.
 
Sebelumnya, calon gubernur nomor urut satu, Herman Abdullah juga menyatakan optimis menang. Ia yakin bisa mendapatkan 56 persen suara untuk mengantarkannya sebagai pemimpin Bumi Lancang Kuning ini. 
 
Pada putaran pertama, HA meraih suara tertinggi kedua yakni 546.714 suara atau 23,00 persen. Herman yakin menang pada putaran kedua juga karena kekuatannya bertambah. Pasangan nomor urut satu ini pada putaran pertama diusung 10 parpol yakni, Gerindra, PBB, Hanura, PDS, PKNU, PDK, PKPB, Patriot, PPN dan PKBIB. Pada putaran kedua pasangan ini bertambah kokoh dengan bergabungnya PAN dan Demokrat.
 
Hitung Cepat
Pemilukada Riau putaran pertama sempat membuat bingung masyarakat karena semua calon mengklaim menang versi hitungan cepat mereka sendiri. Ketua KPU Riau, Edy Sabli mengungkapkan, dua lembaga menyatakan akan menggelar quick count atau hitung cepat dalam Pemilukada Riau putaran kedua ini. 
 
"Awalnya ada tiga yang menyatakan akan melakukan quick count. Tapi informasi terakhir hanya dua lembaga yang jadi melaksanakannya, yakni Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (Aipi) Riau dan Indo Barometer," kata Edy.
 
Ayo Memilih!
Pada putaran pertama, tingkat partisipasi pemilih sebesar 61,31 persen. Edy Sabli kembali mengajak masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya di TPS hari ini. "Jangn ada lagi yang golput (tidak menyalurkan suara)," pintanya.
 
Apalagi, lanjut Edy, sudah ada Surat Edaran Gubernur Riau tentang hari libur bagi perusahaan dan pegawai pemerintah saat hari pencoblosan ini. Surat bernomor 100/TAPEM/15.22 tertanggal 21 November 2013 itu disampaikan ke seluruh kabupaten/kota untuk disosialisasikan. Surat itu berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 270-7128 Tahun 2013.
 
Di tempat terpisah, Penjabat Gubernur Riau, Djohermansyah Djohan juga mengajak warga yang memiliki hak pilih untuk menyalurkan suaranya di TPS. Ia yakin angka golput terus bisa ditekan.
 
"Kita harap imbauan ajakan mencoblos terus dilakukan, seperti diumumkan lewat masjid agar masyarakat datang ke TPS. Usai Shalat Subuh diumumkan dengan pengeras suara, sekitar jam 10.00 diingatkan lagi, sehingga masyarakat merasa terpanggil untuk memilih," jelasnya. Pria yang akrab disapa Djo itu juga akan meninjau beberapa TPS di kabupaten/kota.
 
Perbatasan Diperketat
Pengawasan wilayah perbatasan terus ditingkatkan untuk mencegah kecurangan seperti mobilisasi massa dari luar daerah. Kemarin, Kepala Kepolisian Resort Rokan Hilir, AKBP Tonny Hermawan dan rombongan mengunjungi kawasan perbatasan Rohil-Dumai tepatnya di Dusun II Kepenghuluan Darussalam, Sinaboi. Ikut serta Ketua Panwaslu Rohil A Latief dan Penghulu Darussalam, Ashari dan jajarannya.
 
Sebelumnya, Kapolres juga telah mendatangi lokasi tersebut. Menurut Kapolres, kunjungan untuk kedua kalinya itu karena ia ingin memastikan keadaan kondusif, tidak terjadi gangguan yang berpotensi menghambat proses Pemilukada Riau putaran kedua. "DPT di Teluk Dalam (Kepenghuluan Darussalam) sekitar 29 orang, sementara di sini ada sekitar 134 orang," kata Kapolres.
 
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Riau menetapkan status siaga satu untuk pengamanan Pemilukada putaran kedua. Dalam mengantisipasi kondisi darurat yang bisa mengancam keamanan dan ketertiban ini, Riau dibantu kepolisian tiga provinsi tetangga.
 
Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan siaga satu sudah dinyatakan sejak 18 November 2013 lalu. "Siaga satu baru akan berakhir pada 8 Desember 2013," katanya. 
 
Untuk pengamanan Pemilukada Riau putaran kedua, lanjut Guntur, Polda menurunkan 6.666 personel. "Personel itu dari Polresta, Polres dan Polsek jajaran Polda Riau. Pasukan ini sudah disiagakan sejak 7 November 2013 lalu," ungkapnya.
 
Dalam pengamanan, kata Guntur lagi, Polda Riau mendapat Bantuan Kerja Operasional (BKO) dari Polda terdekat, yakni Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar) dan Jambi. Tiga Polda itu menurunkan personel Brigade Mobil (Brimob) di wilayah perbatasan.
 
BKO Brimob dari Sumbar akan disiagakan di Kabupaten Kampar, Pelalawan dan Rokan Hulu. Dari Sumut akan disiagakan di Rokan Hilir, Bengkalis dan Dumai. Sementara BKO dari Jambi akan disiagakan di Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi.
 
Menurut Guntur, total BKO Brimob yang ditempatkan berjumlah 402 personel. "Di setiap kabupaten akan disiagakan sekitar 33-34 personel Brimob, sedangkan untuk wilayah Pekanbaru, Kepulauan Meranti dan Siak akan disiagakan Brimob Polda Riau," jelasnya. seperti dilansir metro riau. (rep10)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index