Atasi Golput, Ini Caranya Kata Pj Gubri

Atasi Golput, Ini Caranya Kata Pj Gubri

(27/11/2013), masih dibayangi rendahnya partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya. Bahkan angka Golput (golongan putih, red) tertinggi berada di masyarakat perkotaan seperti Pekanbaru.

Pj Gubernur Riau, Djohermansyah Djohan kepada halloriau.com mengatakan, tingginya angka golput di Pilgubri memang menjadi fenomena tersendiri dalam pesta demokrasi. Karena itu, perlu peran aktif Pemerintah Daerah dalam merangsang masyarakat untuk berbondong-bondong menyalurkan hak pilihnya.

"Saat kunjungan kerja ke Kampar kemarin saya sudah minta Bupati dan semua stake holders sama-sama berperan aktif mengajak masyarakat untuk mendatangi TPS dan mencoblos calon yang bertarung," ujarnya dilansir halloriau.com.

Ajakan untuk mencoblos itu kata pria yang akrab disapa Djo ini, tidak hanya melalui baliho ataupun iklan di media, tetapi juga dilakukan dengan menggunakan alat pengeras suara Masjid-Masjid.

"Jadi kalau bisa nanti malam sesudah shalat Isya diumumkan di Masjid-Masjid agar masyarakat diingatkan untuk mencoblos besok itu. Usai shalat Subuh besok juga begitu, diingatkan lagi dengan alat pengeras suara. Nah besok sekitar jam 10.00 wib diingatkan lagi, sehingga masyarakat merasa terpanggil untuk memilih," jelasnya

Selain masyarakat umum, Djo juga mengimbau seluruh perusahaan yang ada di Riau untuk meluangkan waktu kepada karyawannya untuk menyalurkan hak pilih. Pasalnya, tingginya angka golput juga disebabkan rendahnya partisipasi karyawan swasta dalam Pilgubri putaran pertama lalu.

"Saya minta kepada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Riau ikut mensukseskan Pilgubri ini. Berikan waktu luang kepada karyawannya untuk mencoblos di TPS yang dekat dari tempat mereka bekerja," harapnya.

Sebagaimana diketahui, KPU telah menetapkan sebanyak 4.000.459 warga Riau sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Namun di Pilgubri putaran pertama lalu, hanya 61 persen yang menyalurkan hak pilihnya.(rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index