Rekrut Anggota Wanita untuk Striptis

Isu Geng Motor Metal, Polisi Belum Tahu

Isu Geng Motor Metal, Polisi Belum Tahu
Ilutrasi (rep10)
PEKANBARU - Setelah pentolan geng motor Klewang diringkus, kini beredar isu di kalangan masyarakat terkait munculnya geng motor Metal. Ironisnya, geng motor ini dikabarkan merekrut anggota wanita untuk dijadikan penari stripis dan perbuatan maksiat lainnya.
 
Namun Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Adang Ginanjar  melalui Kasat Reskrim Kompol Arief Fajar Satria, Minggu (24/11), mengaku belum mengetahui kebenaran isu tersebut. "Isu yang beredar kan seperti itu. Kita tidak tahu juga apakah isu yang beredar ini benar atau tidak. Kemudian lokasi yang disebutkan (Siak Hulu) juga berada di luar wilayah hukum Pekanbaru," kata Arief Fajar.
 
Menurut Arief Fajar, untuk memastikan isu yang beredar di masyarakat ini, pihaknya berencana akan mengkonfirmasi ke Polres Kampar. "Mungkin nanti kita bisa menanyakan hal ini kepada Polres Kampar terkait dangan hal yang tidak mengenakkan ini," ujarnya.
 
Sejumlah orangtua di Perumahan Gading Marpoyan, Desa Pandau, Siak Hulu, Kabupaten Kampar, resah karena beredar isu di kalangan warga bahwa anak perempuan baru gede di daerah itu direkrut untuk ikut geng motor Metal yang dimana semua kelompoknya adalah wanita. Para anggota geng motor Metal ini dikabarkan ini dijadikan panari striptis. Setidaknya sudah ada 20 korban genk motor ini.
 
Teman Klewang
 
Sementara itu, merdeka.com melaporkan, pengintaian warga terhadap geng motor Metal di markasnya yang berada di belakang Kantor Pertanian Riau, Jalan KH Nasution, ketahuan oleh pemilik rumah. Merasa tak nyaman, sang pemilik markas tersebut justru melaporkan warga kepada Ketua RT setempat. Belakangan diketahui, yang menghuni markas tersebut, seorang penjual es tong-tong dan disebut-sebut teman Klewang.
 
Hasil pengintaian warga di markas Geng Metal itu mendapat kabar, seorang pria yang diperkirakan berumur 50 tahun berkedok sebagai penjual es tong-tong, pria itu sudah pernah melaporkan keberadaannya ke Ketua RT, Sukiman. Mendapat kabar tersebut, wargapun mendatangi rumah Sukiman. Sayangnya, penjual es tong-tong yang ditemani empat anak muda itu sudah beranjak pergi.
 
Kepada warga, Sukiman mengaku dia tak tahu nama penjual es tong-tong tersebut. Bahkan, Sukiman menyebutkan, lelaki paruh baya itu bukan warganya. "Dia tidak pernah melapor kepada saya, tinggalnya memang masuk RT saya, tapi dia bukan warga RT saya. Sebab, dia tak pernah melapor," ucap Sukiman, Minggu (24/11).
 
Informasi yang didapati Sukiman, penjual es tong-tong itu pisah sama istrinya yang tinggal di Jalan Purnama kecamatan Bukit Rayah Pekanbaru, tak jauh dari markas Geng Metal. "Karena dia melapor, merasa terganggu, ya saya terima aja laporannya. Dia juga bilang tadi, kalau ada apa-apa dia akan memanggil saya," ucap Sukiman.
 
Mendengar ucapan Sukiman itu, warga semakin bernafsu untuk mengintai kegiatan penjual es tong-tong tersebut bersama sejumlah anak muda. "Kita mengintai ini untuk cari bukti. Soalnya, warga saya yang menjadi korban takut tampil sehingga ini menyulitkan kami," ucap Ketua RT 1 Gading Marpoyan, Edi.
 
Edi menyebutkan, warganya yang menjadi korban tersebut berinisial S. Tiga hari tak pulang ke rumah, belakangan S diketahui berada di markas Geng Metal yang ditempati penjual es tong-tong tersebut. "Kita menjemputnya di sana. Mungkin ini masalah aib, jadi korban dan orangtuanya tak mau melapor," ucap Edi.
 
Sejak S yang masih duduk di bangku kelas 1 SMK dan sudah dikeluarkan dari sekolah itu ditemukan, penjual es tong-tong itu tak berani lagi berjualan di lingkungan perumahan Gading Marpoyan. Penjual es tong-tong itu, kata Gultom, warga Gading Marpoyan lainnya, dikenal temannya Klewang. "Dia kan teman Klewang yang disebut-sebut ketua geng motor yang ditangkap polisi dalam kasus pengrusakan dan pelecehan seksual," ungkap Gultom.
 
Cerita penjual es tong-tong itu seperti tak pernah habis. Jef, pemilik warung kopi dan menjual sarapan pagi, sempat bingung lantaran pada suatu hari penjual es tong-tong itu membawa beberapa ABG di warungnya. Sambil sarapan lontong, kata Jef, penjual es tong-tong itu menelepon ke sana kemari dengan handphone-nya. Tak lama kemudian, empat orang cewek ABG berseragam SMP datang. "Keempat anak SMP itu semuanya ditraktir makan. Saya heran juga, kenapa penjual es tong-tong ini bisa dekat dengan anak SMP itu. Sekarang baru saya tahu," kata Jef keheranan. seperti dilansir metro riau. (rep10)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index