Bupati Tinjau Korban Longsor

Developer Tanggung Sewa Rumah 3 Bulan

Developer Tanggung Sewa Rumah 3 Bulan
ilustrasi/net
PELALAWAN - Bupati Pelalawan HM Harris meninjau dan memberi bantuan warga korban musibah longsor di Perumahan Bumi Lago Permai, Pangkalankerinci, Sabtu (16/11). Sedangkan developer perumahan tersebut memberi bantuan sewa rumah untuk tiga bulan ke depan kepada 5 kepala keluarga yang menjadi korban.
 
Pada kesempatan itu, Bupati Harris melihat langsung kondisi satu-persatu rumah yang ambruk karena ataupun retak. Masyarakat yang tinggal di situ tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengadukan kepada Bupati. Mereka meminta kejelasan pembangunan kembali rumah mereka. Selain itu, para korban meminta juga meinta kelengkapan sandang, pangan dan papan selama evakuasi.
 
"Kami minta tolong kepada bapak Bupati agar kebutuhan kami selama dievakuasi dapat dipenuhi. Begitu juga soal pembangunan kembali rumah kami, kami mohon  Bapak bisa mendesak developer supaya kami segera punya tempat tinggal," tutur seorang korban kepada Harris.
 
Menanggapi kondisi ini, Bupati warga yang rumah yang terkena longsor dan rumah-rumah lain yang rawan terkena imbasnya supaya segera dievakuasi. Sedangkan oal pembangunan rumah tersebut, Bupati mengatakan untuk adalah wewenang developer. "Meski begitu, Pemkab tak akan lepas tanggung jawab. Kota melalui Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana akan terus berkoordinasi dengan developer untuk memenuhi tuntutan masyarakat mengenai pembangunan rumah," katanya. 
 
Sebelumnya, Kamis (14/11) sudah digelar pertemuan membahas korban longsor di Kantor Bupati Pelalawan. Pertemuan ini dipimpin Asisten II Drs H T Mukhlis MSi dan Asisten IV Drs Zulhelmi MSi, pengembang Perum BTN BLP dan satker terkait. 
 
Pada pertemuan itu, developer Perum BTN Bumi Lago Permai Pangkalan Kerinci menununjukkan perhatiannya kepada korban dengan membantu uang sewa untuk 3 bulan ke depan. Kesanggupan membantu meringankan beban 5 keluarga yang rumahnya terjun ke tebing sedalam 25 meter itu disampaikan langsung developer Feri Zulkarnain. "Untuk sementara kita akan tanggung uang kontrak rumah korban selama tiga bulan," kata Feri.
 
Sedangkan untuk solusi jangka panjangnya, katanya, nasib keluarga korban longsor akan dibicarakan kembali. Pihak developer membantah jika ambrolnya bangunan rumah tipe RS 36 tersebut karena kesalahan konstruksi. Apalagi pembangunan Perum BLP sudah mengantongi izin dari pemerintah. Selain itu rumah tersebut juga sudah berusia 10 tahun. "Kejadian ini jelas musibah dan tak perlu saling mencari kambing hitam. Tapi bagaimana mencari solusinya," ujarnya.
 
Terungkap juga, di kawasan Perum BTN BLP itu ditemukan beberapa titik rawan bencana longsor. Di antaranya bangunan SDN 010 di Blok C, D dan F. "Kalau memang bangunan SD itu dinilai tidak layak menurut kajian dinas PU, tentu saja kami setuju sekolah tersebut dipindahkan. Karena jika tetap dipertahankan sekolah lantai II itu tak hanya mengancam nyawa pelajar, tapi juga mengancam nyawa manusia di sekitar sekolah tersebut," tambah Feri.
 
Pada peninjauan itu, Bupati Pelalawan memberikan bantuan secara simbolis pada warga yang terkena musibah longsor berupa kasur 12 buah, selimut, bantal 12 buah, peralatan makan, pakaian, tikar, sembako dan obat-obatan. "Itu adalah bantuan dari Pemkab yang kita berikan, kalau yang dari provinsi belum," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Abubakar.  dilansir metro riau. (rep10)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index