Wisuda STIE Tanpa Dihadiri Pejabat

Wisuda STIE Tanpa Dihadiri Pejabat
BENGKALIS - Ada pemandangan miris pada helat Wisuda sarjana V sekaligus Milad STIE Syariah Bengkalis X, Senin (21/10).  Acara yang digelar di gedung Cik Puan tersebut tidak dihadiri pejabat daerah sebagai perwakilan Kepala Derah, hanya terlihat Ketua DPRD yang hadir pada wisuda 154 mahasiswa tersebut.
 
Tidak jelas apa penyebabnya, sehingga tidak ada satupun pejabat yang mewakili Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh. Pada saat bersamaan Bupati memang sedang berada di luar negeri. Namun setidaknya, masih ada Wakil Bupati, Sekda, tiga orang asisten, 5 staf ahli Bupati atau paling tidak Kepala Dinas Pendidikan Bengkalis untuk mewakili Bupati.
 
Ketidakhadiran pejabat yang mewakili Bupati dalam helat wisuda ratusan putra daerah, Selasa kemarin memang menimbulkan banyak pertanyaan. Pada Sabtu, (19/10) saat digelar wisuda Politeknik Bengkalis, kendati tidak dihadiri Bupati setidaknya hadir asisten III, Dr Herdi Salioso mewakili Bupati. Tapi untuk wisuda STIE Syariah, tidak ada satu pejabatpun yang mewakili.
 
“Kita juga heran, mengapa Bupati atau yang mewakili tidak hadir, yang diwisuda ini anak-anak daerah, ya pasti mereka kecewa. Hari ini paling bersejarah bagi ratusan wisudawan, mestinya ada perwakilan pemerintah yang memberikan support atau apalah, ini kok seperti anak tiri saja,” ujar salah seorang undangan yang hadir.
 
Di deretan tempat duduk para petinggi civitas akademika (senat) terlihat hadir, Ketua Yayasan Bangun Insani, Dr H Sulaiman Zakaria, Dr Kasmuri Selamat, Ketua STIE Syariah, Nurul Amin MM, Ketua DPRD, Jamal Abdillah, Ketua Kopertis serta sejumlah anggota senat.
 
Tidak diketahui pasti ketidakhadiran pejabat yang mewakili Bupati pada saat wisuda tersebut, sejumlah kalangan mengait-ngaitkannya dengan persoalan politik antara, Bupati H Herliyan Saleh dengan Ketua Yayasan Bangun Insani, H Sulaiman Zakaria. Karena  diduga persoalan politik pula, H Sulaiman mundur dari Ketua LAMR Bengkalis beberapa hari lalu.
 
“Terlepas dari apapun persoalannya sehingga tidak ada pejabat daerah yang hadir, tidak salah kalau banyak orang mengait-ngaitkan hal ini dengan persoalan politik antara kedua orang tersebut. Tapi menurut saya persoalan apapun itu, jangan korbankan institusi pendidikan, apalagi visi dan misi pemerintah ingin menjadikan kota ini sebagai kota pendidikan,” ujar tokoh masyarakat, H Efendi Buntat.
 
Tak Kunjung Pindah
 
Perlakuan yang dialami STIE Syariah memang terlihat agak berbeda dengan sejumlah Perguruan Tinggi lainnya di Bengkalis. Saat ini lokasi sekolah tinggi dibawah Yayasan Bangun Insani tersebut masih menumpang di gedung RSUD lama,  Jalan A Yani. Pemerintah memang sudah membangun gedung yang baru, di perbatasan Air Putih Sungai Alam, persisnya di jalan baru Air Putih-Bantan, namun baru rampung 12 lokal dan gedung rektoratnya baru pondasi.
 
“Kami dengar pemerintah akan mengambil alih gedung RSUD lama tempat sebagian anak-anak kuliah. Sebetulnya tak masalah kalau saja gedung baru di Air Putih itu diselesaikan. Memang agak miris juga, tahun 2012 lalu dibangun pondasi untuk gedung rektorat tapi sampai sekarang tak jelas kelanjutannya,” ujar sumber di STIE Syariah. (rep10)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index