Bengkalis - Sebanyak 157 (seratus limapuluh tujuh)  anggota Federasi Serikat pekerja Transportasi indonesia (FSPTI) Bengkalis resmi mengundurkan diri dari jamsostek cabang Dumai di Bengkalis. Pasalnya Pihak Jamsostek di tuding telah melanggar perjanjian yang dari awal telah di bangun antara serikat buruh dan jamsostek.

Hal itu di ungkapkan langsung oleh Sekjen FSPTI Kabupaten Bengkalis Muhammad Kamil Ikhsan kepada wartawan.

Menurutnya Pihak PT Asuransi tersebut tidak menepati janjinya terhadap jaminan asuransi kecelakaan pekerja dalam waktu bekerja, seperti halnya anggota SPTI Bengkalis yang meninggal dunia saat sedang bekerja.

'Benar kita telah menentukan sikap mengundurkan diri dari PT Asuransi Cabang Dumai yaitu Jamsostek, sikap pengunduran diri ini diikuti sebanyak 157 anggota SPTI Bengkalis lainnya,'ungkap M Kamis Ikhsan.

Pasalnya,  Pihak Jamsostek sudah melenceng dari kesepakatan awal, awalnya pihak Jamsostek menjanjikan asuransi sebesar Rp 80 juta bagi pekerja yang meninggal saat jam kerja (kecelakaan dalam pekerjaan).

Namun, kepada anggota kami yang mengalami musibah meninggal dunia dalam waktu pekerjaan, Jamsostek hanya akan membayar Rp. 20 juta dan itu pun belum jelas, jelas M. Kamil.

Ditambahkan Kamil, selain mengundurkan diri dari pihak asuransi itu, FSPTI Bengkalis juga akan membawa permasalahan ini hingga keranah hukum,'Kita dulunya diminta sama Jamsostek untuk bergabung, setelah bergabung ternyata ini yang kita dapatkan, santunan berupa asuransi itu kan sangat dibutuh bagi pihak keluarga yang lagi mengalami musibah, selain mengundurkan diri kami juga sepakat membawa permasalahan ini kejalur hukum,' ujar Kamil kecewa.

'Padahal buruh yang tergabung di SPTI juga ikut berpartisipasan dengan kewajibannya, melakukan setoran ke SPTI walaupun pendapatan tak seberapa. SPTI setidaknya nyetor Ke Ansuransi sebesar Rp 12 juta perbulannya, saya akan tetap memperjuangkan nasib buruh,'tutup Kamil Mengakhiri. dilansir riauglobal.com.(rep10)