PANGKALAN KERINCI - Aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Badan Elsekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia menuntut nasionalisasi pengelolaan minyak dan gas bumi di Pekanbaru Provinsi Riau rusuh.

Ratusan aktivis mahasiswa yang tadinya hanya berorasi di depan luar halaman Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Jalan Sudirman, Pekanbaru, pada Rabu siang (9/10/2013), memaksa masuk dengan mendobrak pagar.

Tidak berhasil mendobrak pintu utama berpagar besi, ratusan mahasiswa itu kemudian memanjatnya dan menduduki halaman Kantor SKK-Migas yang berada di gedung PT Surya Dumai itu.

Tindakan anarki massa mendapat penentangan dari puluhan aparat kepolisian yang berjaga-jaga hingga terjadi saling dorong.

Sebagian massa yang berhasil masuk, kemudian berusaha mendobrak pagar utama dari dalam namun petugas keamanan gedung memberikan perlawanan sehingga terjadi bentrok.

Antara demonstran dengan petugas keamanan gedung itu kemudian sempat terjadi baku pukul, namun tidak berlangsung lama setelah aparat kepolisian lagi-lagi berupaya untuk bernegosiasi.

Massa terus berorasi menuntut nasionalisasi migas dengan menggunakan alat pengeras suara. "Kami juga menuntut agar Kepala SKK Migas segera keluar dari gedung untuk menghadapi kami. Jelaskan mengapa nasionalisasi migas saja tidak mampu diupayakan," kata Yopi Pranoto selaku koordinator akti tersebut. dilansir goriau.com.

Disela orasi di luar dan dalam halaman gedung yang dibatasi pagar besi itu, beberapa orang demonstran tiba-tiba melembarkan benda keras ke aras petugas kepolisian.

Ketegangan kembali terjadi, aksi saling dorong pun lagi-lagi tak terhindarkan. Petugas keamanan gedung kemudian berinisiatif menyemprotkan air dari halaman sebalik bagar ke arah mahasiswa.

Aksi masih terus berlanjut, kali ini massa berhasil menguasai halam utama Gedung Surya Dumai dimana di dalamnya terdapat Kantor SKK-Migas Subagut.(rep10)