Seluruh Ketua DPW PPP Minta Suryadaharma Ali Jadi Capres

Seluruh Ketua DPW PPP Minta Suryadaharma Ali Jadi Capres

 

JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengungkapkan mayoritas Ketua DPW PPP telah memintanya untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. 
 
Demikian pula dengan permintaan Majelis Silaturrahmi Kyai Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia (MSK3I) yang menghendakinya untuk bertarung dalam Pilpres mendatang. “Tapi saya belum menjawab permintaan itu, karena tidak sederhana dan tidak mau buru-buru menjawab ya atau tidak,“ ujar Suryadharma Ali (SDA) di Jakarta, Jumat (4/10/2013).
 
SDA mengatakan untuk memberikan jawaban atas banyaknya permintaan menjadi capres tersebut diperlukan pemikiran secara seksama dan pemikiran yang matang. “Perlu waktu untuk menjawabnya, karena perlu pemikiran seksama dan dipkirkan matang-matang pencalonan itu,“ ujarnya.
 
SDA yang juga menjabat Menteri Agama dan Menteri UKM periode 2004-2009 itu mengatakan untuk menjadi capres dibutuhkan keseriusan atau fokus sehingga tidak terkesan asal-asalan. Saat ini selaku Menag, SDA menyatakan masih terfokus dan sedang memikul tugas besar untuk menyelenggarakan haji secara baik dan tanpa hambatan. 
“Saya tidak pencalonan seperti kerupuk, besar tapi kosong. Saya ingin fokus menggelar haji dengan baik tanpa hambatan berarti,“ ujarnya.
 
Ditambahkan SDA, jika penyelenggaran haji usai dan berjalan tanpa hambatan maka dirinya baru akan berpikir atau melangkah lebih lanjut dengan bantuan pertimbangan teman-teman dari kader PPP, apakah ada peluang sebagai capres. “Apakah SDA masih layak dikontestasikan dengan capres-capres lainnya. Ini perlu pemikiran mendalam,“ katanya.
 
Meski demikian SDA menyatakan banyaknya permintaan menjadikan dirinya sebagai capres itu adalah sebuah kebaikan. Sebagai ketum sebuah partai, tentu pihaknya berkepentingan untuk membesarkan partai. Karenanya sudah sepantasnya diperlukan peranan besar dari media mengingat diakuinya pula kurang komunikasinya kader PPP dengan media termasuk dengan jajaran Kemenag. 
 
Padahal banyak program sangat penting yang harus disampaikan ke publik, tapi  publik tidak mengetahui program itu. “Strategi komunkasih PPP harus terbuka dan diketahui parpol lain, bukan hanya parpol Islam saja tapi juga di kalangan parpol nasionalis. PPP tak boleh eksklusif dan inklusif dengan parpol lain di luar parpol Islam,“ ujarnya. (rep1)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index