Atasi Krisis Listrik, PLN harus Sewa Genset

Atasi Krisis Listrik, PLN harus Sewa Genset

PEKANBARU - PT PLN dinilai telah berlaku diskriminatif dalam penanganan krisis listrik di Sumatera. Pasalnya, PLN hanya berjuang mengatasi krisis di Sumatera Utara dengan menyewa genset. Sedangkan di Riau, PLN tidak berbuat apa-apa. Sikap PLN ini dikhawatirkan bisa menyulut emosi warga Riau. Apalagi, Riau merupakan daerah pemasok pendapatan terbesar bagi Indonesia dari sektor minyak dan gas.

"Listrik di Jawa sana yang dihidupkan dengan minyak dari Riau tak pernah dibiarkan mati. Namun, di daerah kita yang menghasilkan minyak justru diabaikan dengan alasan krisis air.Bodoh kita, kalau minyak kita ditukar dengan air," tegas Emrizal Tambusai, akademisi Universitas Riau, Jumat (27/9/2013).

Karena itu, dosen Kimia di Fakultas Matimatika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini menganjurkan masyarakat Riau beramai-ramai memaksa agar PLN menyewa genset, seperti yang dilakukan di Sumatera Utara. "Kalau kita menunggu hujan turun dari langit hingga PLTA berfungsi maksimal, itu sama dengan menghina warga Riau," kata Emrizal berapi-api.

Seperti diketahui dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR RI, Rabu (25/7) silam, PLN beralasan krisis listrik di Sumatera disebabkan mundurnya realisasi proyek pembangunan pembangkit 10.000 Megawatt tahap I. Selain itu, berkurangnya debit air di sejumlah waduk dan danau yang ada PLTA-nya.

Seharusnya, seluruh proyek pembangunan pembakit di Sumatera selesai akhir 2013 ini. Salah satunya adalah proyek PLTU Tenayan Raya 2x100 Megawatt di Pekanbaru. "Terhambat karena pembebasan lahan," kata Arsyadjuliandi Rahman, anggota DPR RI asal Riau.

Solusi jangka pendek yang dilakukan PLN, lanjut politisi Partai Golkar ini, adalah menyewa genset selama setahun di Sumatera Utara. "Menurut Direktur Operasional PLN Sumatera, Ngurah Adnyana, genset yang disewa berkapasitas 150 Megawatt itu telah tiba di Medan pada Kamis (26/9) kemarin," kata Rachman.

Seharusnya, kata Rachman, PLN juga menyewa genset untuk Riau. Pasalnya, krisis listrik di Riau juga sudah parah dan bisa dimasukkan dalam kategori darurat. "Kalau PLTU Tenayan Raya baru akhir 2014 diperkirakan selesai," kata Rachman. (rep1)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index