KPU Inhu Tetapkan Pasangan JE-MM Raih Suara Terbanyak

KPU Inhu Tetapkan Pasangan JE-MM Raih Suara Terbanyak
RENGAT -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Inhu menetapkan pasangan nomor urut 5 Jon Erizal-Mambang Mit (JE-MM) sebagai peraih suara terbanyak pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau (Pilgubri) di Kabupaten Inhu.
 
Sedangkan peraih suara terbanyak kedua, pasangan nomor urut 2 Anas Maamun-Andi Rachman, disusul pasangan nomor urut 3 Lukman Edy-Suryadi, kemudian pasangan nomor urut 4 Ahmad-Masrul dan pasangan nomor urut 1 Herman-Agus Widayat.
 
Kepastian perolehan suara masing-masing pasangan calon untuk Kabupaten Inhu tersebut diketahui setelah KPU Inhu menggelar rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilgubri di Gedung Sejuta Sungkai Rengat, Jumat (13/9) siang.
 
Pelaksaan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat KPU Inhu berjalan lancar dan aman, tanpa ada tanggapan serta keberatan dari masing-masing saksi pasangan calon yang hadir. Rapat pleno ini juga dihadiri para pejabat dilingkungan Pemkab Inhu dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD).
 
Dari hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU Inhu, pasangan nomor urut 5 JE-MM meraih 41.092 suara atau 31,96 persen, pasangan pasangan nomor urut 2 Anas Maamun-Andi Rachman meraih 26.054 suara atau 20,26 persen, pasangan nomor urut 3 Lukman Edi-Suryadi meraih 24.726 atau 19,23 persen, pasangan nomor urut 4 Ahmad-Masrul meraih 22.706 atau 17,66 persen dan pasangan nomor urut 1 Herman-Agus Widayat meraih 14.008 suara atau 10,89 persen.
 
Pasangan JE-MM berhasil menang pada 10 kecamatan di Inhu masing-masing Rengat, Rengat Barat, Peranap, Kelayang, Lirik, Pasir Penyu, Kuala Cenaku, Batang Peranap, Rakit Kulim, Sungai Lala dan Lubuk Batu Jaya. Disusul pasangan Lukman Edi-Suryadi yang menang di Kecamatan Lubuk Batu Jaya dan Batang Gansal. Kemudian pasangan Anas Maamun-Andi Rachman yang menang di Kecamatan Batang Cenaku dan pasangan Ahmad-Masrul yang menang di Kecamatan Seberida.
 
Masih berdasarkan data hasil rekapitulasi penghitungan suara KPU Inhu, dari 264.500 daftar pemilih tetap (DPT) Pilgubri tahun 2013 di Kabupaten Inhu, yang menggunakan hak pilihnya hanya 133.985 atau sekitar 50,66 persen. Sedangkan pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 130.515 atau 59,34 persen.
 
Partisipasi pemilih pada Pilgubri ini merupakan yang terendah sejak Pemilu dilaksanakan secara demokratis di Kabupaten Inhu pasca reformasi. Sebab Berdasarkan data KPU Inhu, pada Pemilu legislatif tahun 2009 silam, partisipasi pemilih untuk menggunakan hak suaranya mencapai 70,08 persen.
 
Kemudian pada pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) September 2009, partisipasi pemilih menurun menjadi 66,47 persen dan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Inhu tahun 2010, partisipasi pemilih kembali menurun menjadi 61,75 persen.
 
Ketua KPU Inhu, H Fauzi Muchtar mengungkapkan, berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di KPU Inhu selanjutkan akan diantar ke KPU Riau pada Sabtu (14/9). Selanjutnya KPU Riau akan menggelar rapat pleno penghitungan suara pada Minggu (15/9).
Fauzi juga mengakui bahwa partisipasi pemilih di Kabupaten Inhu pada Pilgubri ini merupakan yang terendah sejak Pemilu dilaksanakan pasca reformasi. Hal ini lebih disebabkan karena pemilih merasa kurang kenal dengan pasangan calon dan kesadaran pemilih yang menggunakan hak pilihnya yang masih rendah.
 
“Kalau dikatakan sosialisasi yang kurang, sebenarnya secara umum hal itu menjadi tugas kita bersama. KPU hanya melaksanakan sosialisasi saat pelaksanaan bimtek terhadap petugas mulai dari PPK, PPS hingga KPPS,” tambahnya.
 
Terkait banyaknya pemilih yang tidak menerima undangan sehingga enggan untuk menggunakan hak pilihnya, Fauzi mengaku tidak mengetahui hal itu. Sebab seharusnya petugas dilapangan mengantarkan seluruh undangan dan kenal dengan pemilih yang berada di wilayahnya.
 
“Kalaupun tidak dapat undangan pemilih bisa datang langsung ke TPS, bahkan yang tidak terdaftar di DPT, asalkan sudah memiliki KTP dan surat keterangan domisili lebih dari enam bula masih tetap bisa menggunakan hak suaranya,” jelas Fauzi.
 
Meski demikian, kedepan pihaknya akan berupaya agar persoalan-persoalan yang terjadi di Pilgubri ini dapat dievaluasi dan diperbaiki. “Kalau untuk Pemilu legislatif saya yakin partisipasi akan lebih meningkat dari Pilgubri,” ungkapnya. (TM01)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index