Ombak Laut Rangsang Mengganas

Ombak Laut Rangsang Mengganas

SELATPANJANG – Ombak laut di Pulau Rangsang cukup mengganas, akibat hujan lebat yang disertai dengan turunya angin kencang. Hal ini mengakibatkan para nelayan di pulau tersebut harus menggantungkan jaringnya, karena takut beresiko kecelaan akibat terjangan ombak yang cukup kencang. Dalam sepekan kondisi laut di Pulau Rangsang yang berbatasan langsung dengan perairan Selat Malaka, memang sedang tak bersahabat.

Seperti dituturkan Bakar Muharram (45) nelayan Desa Tanah Merah Rangsang Pesisir ini.  Ia mengaku sudah dua pekan dirinya tak melaut. Karena kondisi cuaca yang tidak menentu, hujan lebat yang disertai dengan tiupan angin kencang menyebabkan bapak tiga anak ini, mengehntikan aktifitas rutinnya. “ Gimana kondisi laut memang tak aman untuk kami melaut menangkap ikan. Ombak besar dan tiupan angin kencang sangat merepotkan kami. Untuk itu, kami lebih memilih untuk tak turun ke laut” ujar Bahar Muharam kepada Haluan Kepri, Kamis (12/9).

Tidak hanya nelayan Tanah Merah saja, namun Jamaluddin (52) nelayan dari Desa Melai Ransang Barat juga mengaku sama. Ketinggian ombak laut Rangsang dalam dua pecan ini  mengancam aktifitas para nelayan. Selain itu, tiupan angin kencang yang datang secara tiba-tiba, juga menjadikan suasana di laut tak aman. Para nelayan tidak hanya harus bertarung dengan tingginya ombak, juga hujan dan badai. “Kalaupun dipaksa turun melaut, hasilnya tidak akan maksimal. Hasil tangkapan tidak akan banyak seperti biasanya. Ikan-ikan yang tertangkap hanya jenis ikan campuran yang harganya murah. Untuk itu, tidak sebanding dengan kerja keras kami melawan badai. Dari pada beresiko tenggelam di terjang ombak, kami memilih tak melaut. Sampai hari ini sudah lebih 12 hari saya tak melaut” beber Jamaluddin.

Akibat banyak nelayan tak melautnya, pasokan ikan di  Pasar Ikan Selatpanjang turut berkurang. Dalam sepekan ini, untuk memenuhi kebutuhan ikan di pasar ikan, para pedagang mendatangkan berbagai jenis ikan laut dari Pekanbaru. Dengan menggunakan KM Jelatik Ekpres, puluhan drum berisikan ikan dibongkar di Pelabuhan Selatpanjang. “Para nelayan tak melaut, terpaksa kami memasokkan ikan segar dari Pekanbaru. Kondisi ini sudah berlangsung lebih sepuluh hari pak” ungkap  Hendri salah seorang pedagang ikan di pasar Ikan Selatpanjang dilansir haluankepri.com.

Selain harus memasok ikan segar dari Pekanbaru, harga ikan di pasar Selatpanjang, turut melambung tinggi. Seperti untuk ikan jenis campuran, biang dan selangat, harganya mencapai  Rp35.000/kg. Sedangkan jenis udang tuahe Rp55.000/kg, dan udang lipan (merah hitam) Rp40.000/kg. Padahal pada hari-hari biasa ketika nelayan masih melaut, harga dua jenis komoditas laut ini berkisar antara Rp.25.000/kg sampai 35.000/kg. Apalagi untuk jenis ikan patin laut naik drasit menjadi Rp95.000/kgnya. “Masa untuk ikan biang saja harganya sampai Rp35.000/kg. Apalagi untuk jenis ikan  Patin laut naik menjadi Rp 95.000/kg, padahal hari biasa hanya Rp75.000/kgnya” ujar Rosnah (48) salah seorang warga Kota Selatpanjang.(rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index