Wow, AS Dikabarkan Serang Suriah Pekan Ini

Wow, AS Dikabarkan Serang Suriah Pekan Ini

Amerika Serikat dan negara-negara Barat tengah mematangkan rencana penyerangan mereka ke Suriah. Sebuah sumber di pemerintahan AS mengatakan, serangan kemungkinan akan dilakukan pada hari Kamis pekan ini.

Kepada NBC News, Selasa 27 Agustus 2013, sumber yang tidak disebutkan namanya ini mengatakan, Kementerian Pertahanan AS saat ini telah merampungkan rencana untuk penyerangan selama tiga hari. Menurutnya, serangan ini bukan untuk menggulingkan Assad, tapi sebagai pesan bagi pasukan Suriah untuk tidak membantai rakyat sipil.

Sumber menjelaskan, serangan kemungkinan besar akan diluncurkan dari kapal perang Angkatan Laut atau kapal selam di Laut Mediterania. Dalam beberapa hari terakhir ini, AS telah merapatkan kapal perangnya ke Suriah, yang terletak di wilayah timur Mediterania.

AS diperkirakan akan menggunakan rudal Tomahawk. Rudal ini memiliki presisi sempurna, tidak hanya mampu mengincar gedung, bahkan jendela tertentu dalam bangunan itu bisa ditarget. Rudal ini bahkan bisa ditembakkan dari wilayah paling barat Mediterania.

Menurut sumber di Angkatan Laut AS, empat kapal perang destroyer telah siap melancarkan serangan, USS Barry, USS Mahan, USS Ramage dan USS Gravely. Selasa waktu setempat, kapal destroyer armada ke lima pembawa rudal jelajah, USS Stout, juga telah memasuki Mediterania melalui Selat Gibraltar. Namun USS Stout tidak akan ikut serta dalam penyerangan.

"Empat destroyer yang sekarang telah ditempatkan memiliki lebih dari cukup rudal jelajah," kata sumber.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat terus memuntahkan tuduhan mereka terhadap Suriah yang menggunakan senjata kimia membantai warganya. Tudingan terbaru datang dari Wakil Presiden Joe Biden.

"Tidak ada yang meragukan bahwa pria, wanita dan anak-anak yang tidak berdosa telah menjadi korban serangan senjata kimia di Suriah, dan tidak ada yang meragukan yang bertanggung jawab atas kejahatan yang mengerikan ini adalah rezim Suriah," kata Biden.

Dukungan Prancis dan Inggris

AS mendapatkan sokongan dari Prancis dan Inggris yang sama-sama mengeluarkan kecaman keras atas kekejaman di Suriah. Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan bahwa mereka siap menghukum mereka yang membantai rakyat sipil.

Perdana Menteri David Cameron mengatakan bahwa sudah saatnya Barat tidak tinggal diam lagi menghadapi tragedi kemanusiaan di Suriah. "Jika kita diam saja, kita telah membuat preseden berbahaya, diktator dan pemimpin brutal akan menganggap bisa lolos setelah menggunakan senjata kimia di masa depan," kata Cameron.

Italia menyatakan tidak akan ikut dalam serangan ke Suriah. Pemerintah Italia mengatakan, perlu ada konsensus di Dewan Keamanan PBB sebelum serangan dilakukan. Namun Barat bersikeras, tidak perlu ada kesepakatan di DK PBB, karena gentingnya situasi. Lagipula, seluruh keputusan DK PBB
akan diveto oleh antek Suriah, yaitu Rusia dan China. (rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index