Menang Poling di Tiga Media Online, LURUS Bisa Jadi Barack Obama Riau

Menang Poling di Tiga Media Online, LURUS Bisa Jadi Barack Obama Riau

Siapa yang menyangka, seorang kulit hitam, Barack Obama, bisa menjadi penguasa di Amerika. Apalagi negara adidaya ini cukup kental dengan persoalan ras: kulit hitam dan putih. Mitosnya, kulit putihlah yang memimpin orang kulit hitam. Namun, sejarah menembus mitos itu. Obama yang semasa kecilnya sempat tinggal di Menteng, Jakarta, menerjang persoalan kesenjangan sosial orang kulit putih dan hitam itu melalui dunia maya.

Dukungan kepada Obama lewat media online dan jejaringan sosial berhasil membelai hati masyarakat Amerika. Apalagi visi dan misi yang disampaikan tak mengada-ngada, mudah dicerna. Selain itu, Obama juga memecah persoalan masyarakatnya dengan melakukan blusukkan.

''Tak menutup kemungkinan kisah Obama ini bisa saja terjadi dalam Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2013,'' kata pakar IT Riau, Emrizal SSi MSi saat mendedah Fenomena Poling Pilgubri 2013 di salah satu cafe di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Jumat (23/8/2013) sore.

Namun, tim LURUS jangan berlengah dengan perolehan suara tertinggi yang ditaja pada tiga media online: riaupos.co.id, riauterkini.com, dan goriau.com. Sebab, masih ada satu sisi yang membuat pemilih di alam maya terpikat dengan LURUS. Yakni, setelah debat kandidat Cagubri dan Cawagubri 2013, Sabtu (24/08/13) malam ini, di Hotel Labersa.

Hasil dari debat kandidat ini, kata Emrizal, sangat memengaruhi pola pikir pemilih. Sebab, jika merujuk dari sebelumnya, LURUS sangat sedikit mendapat tempat di hati masyarakat. Namun setelah penyampaian visi dan misi, dan jelinya tim IT LURUS melayani masyarakat, terutama apa yang diinginkan masyarakat, hati masyarakat terpaut dengan calon nomor urut 3 ini.

Sekarang, tinggal bagaimana tim LURUS bisa melayani masyarakat dengan berbagai pertanyaan dan keinginan. Jika ini bisa dilakukan besar kemungkinan implementasi dari hasil poling di alam maya itu teruwujudkan atau sebaliknya.


Menurut Emrizal yang juga Wakil Dekan Fisipol Univeristas Islam Riau, bahwa 40 persen masyarakar di Riau dari 4 juta lebih tercatat sebagai pemilih tetap Pilgubri, selalu ''berselancar'' di alam maya. Artinya, jika 10 persen saja LURUS bisa ''menggoda'' masyarakat di alam maya maka sejarah Obama mendapat simpati di media online dan sejumlah jejaring sosial lainnya, bakal terjadi di Riau.


Memang, poling di alam maya itu tidak menjadi langkah LURUS mudah duduk di kursi Riau satu. Apatah lagi, bila metode poling tersebut, pemilih bisa berkali-kali mengklik calon yang dia dukung. Selain itu, canggihnya teknologi juga membuat pemilih begitu mudah memberi pilihan, tak perlu ke TPS.


Tapi, kata Alnofrizal, salah seorang media centre Tim LURUS menyebutkan, poling yang dilakukan di riaupos.co.id hanya bisa sekali mengklik calon yang kita pilih. Begitu kita memilih untuk kedua kalinya meski calon lain, tidak bisa dilakukan. ''Poling di riaupos.co.id hanya bisa dilakukan satu kali, satu perangkat (komputer, laptop, smartphones, dll) satu IP,'' jelasnya dilansir goriau.com.

Awas ''Virus'' Trend

Hasil poling di riaupos.co.id, pada Sabtu (24/8/2013), pukul 07.45 WIB, LURUS memperoleh 2.625 suara atau 37,53 persen dari total 6.995 pemilih. Di peringkat kedua, pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat memperoleh 1.878 suara atau 26,85 persen.

Sementara itu, pada hari dan jam yang sama, poling riauterkini.com juga menunjukan trend masyarakat Riau mengklik siapa calon Gubernur Riau, juga ditujukan pada pasangan LURUS dengan perolehan 6.102 suara atau 45,30 persen dari total 13.469 pemilih. Sedangkan perolehan suara kedua di portal ini pada pasangan Achmad-Masrul Kasmy dengan perolehan 2.235 suara atau 16.59 persen.

Di poling goriau.com, pasangan LURUS tetap berada pada urutan pertama dengan perolehan 38.929 suara atau 47,1 persen dari total 82.708 pemilih. Dan di peringkat kedua masih dipegang pasangan Achmad-Masrul dengan perolehan 32.474 suara atau 39,3 persen.

Jelas hasil poling ini menjadi momok bagi calon lainnya, dan menjadi keuntungan bagi LURUS. Sebab, pemilih di online sebagian besar pemilih cerdas dan susah dipengaruhi. Sebaliknya, pemilih di online ini secara tak sengaja akan menabur ''virus'' trend memilih kawan Jokowi ini.

Adanya kecenderungan pemilih kepada LURUS ini, ucap Emrizal, karena pola pikir masyarakat yang mulai apatis dengan kondisi yang ada namun tidak ada perubahan.

Di Riau semua tahu di atas minyak dan di bawah minyak, namun di tengah-tengah isinya penderitaan rakyat. Aksi blusukkan LURUS dan berani membuat kontrak politik dengan masyarakat, menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa calon ini tidak meleset dari apa yang dijanjikan.

Artinya, masyarakat tak mau dibohongi lagi. Sebab pengalaman berkata, mayoritas calon yang sudah jadi nyaris tak pernah mengucapkan terima kasih kepada masyarakat setelah jadi. Dan, tak ada kekuatan bagi masyarakat bila hendak menuntut janji yang dilanggar tersebut.

Jadi jangan heran, bila ada tebak-tebakan lucu soal Pilkada: "Apa beda Pllkada dengan Pilkabe?" Jawabannya gampang, tapi menohok, "Pilkada, kalau jadi pasti lupa. Pilkabe kalau lupa pasti jadi." (rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index