Sepuluh Tahun Lagi, Kepadatan Pekanbaru Setara Jakarta

Sepuluh Tahun Lagi, Kepadatan Pekanbaru Setara Jakarta

PEKANBARU - Pertumbuhan jumlah penduduk di Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, mencapai lebih 4 persen, mengalahkan rata-rata pertumbuhan penduduk nasional yang tidak lebih dua persen. Bahkan dikabarkan, 2.000 jiwa masyarakat pendatang singgah di 'Kota Bertuah', dimana sebagian diantaranya menetap.

Jika secara terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan kepadatan penduduk di Pekanbaru sepuluh tahun mendatang akan menyamai Ibu Kota Negara, Jakarta dengan tingkat pertambahan penduduk kurang dari 1,4 persen per tahun.

"Kondisi pertambahan jumlah penduduk ini sudah sangat pesat dan mulai tidak berimbang dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang ada di Pekanbaru," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT di Pekanbaru, Selasa (6/8/2013) dilansir goriau.com.

Firdaus mengatakan, bahwa tingkat pertumbuhan penduduk Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, mencapai lebih empat persen per tahun atau melebihi tingkat pertumbuhan penduduk nasional yang belum mencapai dua persen.

Ia mengatakan, saat ini dari pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan bahwa penduduk di kota itu telah mencapai lebih satu juta jiwa.

Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya yang masih berjumlah kurang dari 900 ribu jiwa.

Firdaus merinci data pada tahun 2006 jumlah penduduk di Pekanbaru tercatat sebanyak 754.467 jiwa, tahun 2007 berjumlah 779.899 jiwa, tahun 2008 tercatat 799.213 jiwa, tahun 2009 sebanyak 802.788 jiwa dan tahun 2010 jumlah penduduk di Pekanbaru sudah mencapai 903.902 jiwa. "Sementara untuk tahun ini (2013) sudah melebihi satu juta jiwa. Jumlah ini tentu sudah sangat besar," katanya.

Pertumbuhan penduduk di Pekanbaru sebesar mencapai sebesar 4,06 persen, dengan laju pertumbuhan melampaui laju pertumbuhan penduduk nasional yang hanya maksimum dua persen.

Tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi ini menurutnya menunjukkan besarnya jumlah migrasi ke Kota Pekanbaru dari waktu ke waktu.

Menurut Firdaus, jumlah penduduk di Pekanbaru jika dihitung per 24 jam, maka akan menemukan hasil yang berbeda khususnya pada perbandingan antara siang dan malam. "Penduduk Pekanbaru siang dan malam berbeda. Kalau siang penduduk Pekanbaru itu di atas satu juta jiwa, tapi kalau malam justru di bawah satu juta," katanya.

Hal ini terjadi karena banyak penduduk yang berdomisili di luar Pekanbaru seperti di Kabupaten Kampar, Siak maupun Pelalawan yang bekerja di Pekanbaru dan malam hari kembali ke daerahnya.

Menurut dia, hal tersebut merupakan bukti bahwa Pekanbaru sudah menjadi kutub perekonomian bagi masyarakat luar daerah. Perkembangan Kota Pekanbaru sebagai pusat perekonomian telah berhasil mengundang minat pendatang yang kian berlimpah.

Bahkan beberapa di antaranya memilih bekerja di Pekanbaru meski berdomisili di luar Pekanbaru. Karena hal tersebut, kata Firdaus, penduduk di Pekanbaru cenderung fluktuatif per 24 jam karena jumlahnya berbeda antara siang dan malam.

"Karena jumlah penduduk yang jauh berbeda saat jam kerja maupun jam pulang kerja, membantu pertumbuhan ekonomi Pekanbaru sangat pesat. Tidak hanya itu, angka pengangguran juga meningkat," demikian Firdaus.

Jika harus dibandingkan dengan Jakarta yang rata-rata pertumbuhan penduduknya tidak lebih dari 1,4 persen (tahun 2012), maka tidak menutup kemungkinan kepadatan penduduk di Pekanbaru akan menyamai Ibu Kota Negara itu.(rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index