Wow, Rekaman Skandal Seks Clinton Kembali Bocor

Wow, Rekaman Skandal Seks Clinton Kembali Bocor

WASHINGTON - Rekaman yang tidak pernah terdengar dari kasus skandal seks antara mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton dengan Monica Lewinsky, kembali bocor ke publik. Rekaman terbaru ini menunjukkan Lewinsky yang menggoda Clinton.

Rekaman berdurasi empat menit itu direkam pada sekira November 1997. Namun banyak pihak yang mengira rekaman ini sudah dihancurkan, setelah skandal seks Clinton dan Lewinsky terungkap pada 1998 silam.

Dalam rekaman yang diperoleh oleh Majalahi iEnquirer, diduga dibuat pada Maret 1997. Berdasarkan rekaman ini menujukkan Lewinsky yang saat itu berusia 24 tahun, mendesak Clinton untuk menemuinya. Lewinsky mengaku ingin sekali bertemu dengan mantan Presiden AS yang beristrikan Hillary Clinton tersebut.

"Pada rekaman itu, Lewinsky mengatakan dirinya terlalu manis dan menggemaskan untuk diabaikan," tulis Enquirer, seperti dikutip okezone.com, Kamis (1/8/2013).

"Lewinsky memberikan dua pilihan kepada Clinton, bertemu dengannya di kantor Clinton atau mereka berdua bisa menonton film bersama," jelas Enquirer.

"Saya bisa menanggalkan seluruh pakaian dan mulai...Anda tahu sendiri kan? dan saya yakin pasti Anda akan menikmatinya? Saya berharap bisa menemuimu nanti dan berharap kamu akan mengikuti apa yang saya inginkan," ucap Lewinsky dalam rekaman yang diperoleh Enquirer.

Lewinsky dikenal sebagai pegawai magang yang bekerja di Gedung Putih. Dirinya terlibat skandal seks pertama kali dengan Clinton pada 1995 dan Maret 1997. Perselingkuhan itu baru muncul ke publik pada 1998.

Sadar menjadi perhatian utama, Lewinsky menjadi badai politik yang menimpa Clinton dan dirinya bahkan beberapa kali melakukan wawancara khusus.

Meski sudah 15 tahun skandal seks itu berakhir, kehadiran Lewinsky masih membayangi kehidupan Clinton setelah dirinya tidak lagi menjabat sebagai presiden. Khususnya, hal ini akan mempengaruhi karir politik Hillary Clinton, yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai Presiden AS pada 2016.(rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index