Milyaran Musnah Akibat Pasar Senggol Pekanbaru Terbakar

  Milyaran Musnah Akibat Pasar Senggol Pekanbaru Terbakar

PEKANBARU - Harapan ratusan pedagang Pasar Senggol di Jalan HR Soebrantas, Pekanbaru, meraih keuntungan lebih besar menjelang lebaran mendadak sirna. Lapak-lapak dan barang dagangan mereka ludes dilalap si jago merah dalam waktu hampir dua jam pada Senin (29/7) pagi.

Pedagang-pedagang pasar itu umumnya bekas pedagang kaki lima. Mereka bersedia ditempatkan Pemko Pekanbaru di pasar di belakang pusat perbelanjaan MTC Giant itu pada tahun lalu. Dan, Ramadhan kali ini adalah yang pertama bagi mereka di pasar itu.

Lapak-lapak mereka umumnya menggunakan tenda plastik dan bertiang besi atau kayu broti. Barang dagangan mereka adalah pakaian jadi dan barang-barang kelontong. Mereka umumnya mulai berjualan saat sore hingga tengah malam. Akibatnya, saat kebakaran melanda pasar itu sebagian besar lapak sedang tutup.

Menurut Warsito, mahasiswa Universitas Riau yang menetap di dekat pasar itu, menceritakan, ketika api mulai melanda, hanya beberapa pedagang dan petugas keamanan pusat perbelanjaan MTC Giant yang berjuang memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Peristiwa itu terjadi saat aktivitas perdagangan di pusat perbelanjaan Giant sedang ramai. Tiba-tiba terlihat api berkobar disusul kepulan asap hitam pekat ke udara. Hanya dalam hitungan jam api berhasil meratakan lapak-lapak yang sebagian besar berjualan pakaian. "Kami tak tahu dari mana sumber api itu, tiba-tiba saja lapak sudah terbakar, termasuk lapak saya," ujar Ujang, salah satu pedagang yang lapaknya juga ikut terbakar.

Ujang menambahkan, saat api menjalar, seluruh aktivitas perdagangan dihentikan. Semua pengunjung langsung berlari keluar dan pedagang sibuk menyelamatkan barang mereka.

Pedagang dibantu warga sekitar berupaya memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya. Beberapa saat kemudian, empat unit pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Sekitar satu jam kemudian api berhasil dipadamkan.

Ironisnya, satu mobil pemadam kebakaran baru datang tiga puluh menit kemudian. Saat itu, api sudah melalap hampir setengah dari 324 lapak pedagang di pasar itu. Lalu, ketika semua lapak nyaris ludes terbakar, datang lagi empat unit mobil pemadam ke lokasi itu. "Apinya begitu cepat menjalar dari satu lapak ke lapak lainnya," ucap Wasito.

Sekitar dua jam kemudian, para pedagang di pasar mulai berdatangan. Mereka mendapat kabar dari rekannya yang berdagang di pagi itu. Begitu melihat tempat usaha mereka sudah rata dengan tahan, mereka langsung menjerit histeris. Bahkan, ada yang jatuh pingsan.

Yuni Angraini (38), salah seorang pedagang, terlihat menangis sambil berpelukan dengan dua pedagang wanita lainnya. Warga Jalan Garuda Sakti ini mengaku hanya bisa menyelamatkan satu kotak barang dagangannya.

"Biasanya, saya selalu membawa pulang ke rumah semua barang dagangan seusai berdagang. Tapi selama Ramadhan ini, saya meninggalkannya di kios karena dijaga oleh petugas sekuriti Giant," terang Yuni sambil sesekali menghapus air mata di pipinya.

Padahal, baru pekan lalu, Yuni menambah stok barang dagangannya berupa pakaian jadi dengan berbelanja di Jakarta. "Semuanya ludes. Modal saya lebih dari Rp35 juta, yang tersisa cuma ini," kata Yuni menunjukkan satu kotak pakaian yang belum terbakar.

Lain lagi dengan Eko (32), pedagang pakaian muslim di pasar itu. Dia menduga kebakaran itu akibat konseleting arus listrik. Eko pernah melihat percikan api dari salah satu kios karena pemakaian arus listrik yang berlebihan.

"Saya menuntut tanggung jawab pengelola pasar ini karena saya pernah melaporkan buruknya instalasi listrik di pasar ini, namun mereka tidak menanggapinya," terang Eko yang mengaku menderita kerugian lebih dari Rp20 juta seperti dilansir metroriau.

Kejadian ini menyita perhatian ribuan warga yang melintas di jalan itu. Akibatnya, terjadi kemacetan padat. Arus lalu lintas terhenti hingga Simpang Tabek Gadang.

Sementara Kapolsek Tampan, Kompol Suparman, mengatakan dari 324 lapak di pasar itu, sekitar 250 di antaranya ludes terbakar. Kerugian diperkirakan lebih dari Rp 1 miliar.  "Dari jumlah kios yang ludes terbakar itu, umumnya semua barang-barang jualan tidak bisa terselamatkan. Api begitu cepat menjalar ke sejumlah kios lainnya. Angka kerugian kita taksir lebih dari Rp 1 miliar," kata Suparman, Senin (29/7).

Polisi masih mengusut penyebab kebakaran pasar yang baru setahun dioperasikan ini. Mereka tengah meminta keterangan salah satu pemilik kios yang berada di blok F. Ini karena ada dugaan, ada kabel telanjang di blok tersebut. "Kita baru sebatas meminta keterangan saja. Sebab, api berasal dari salah satu kios di blook F. Dan kabarnya di blok tersebut ada kabal telanjang," kata Suparman.(rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index