Lagi Nelpon, Warga Meranti Ini Diterkam Buaya

Lagi Nelpon, Warga Meranti Ini Diterkam Buaya

Selatpanjang-Seekor buaya sepanjang enam meter memangsa, Yulizar, seorang pekerja perkebunan sagu di Desa Banglas, Selatpanjang. Buaya itu menyembunyikan tubuh Yulizar di hutan bakau yang berjarak dua kilometer dari lokasi kejadian.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Istilah itu sepertinya cocok menggambarkan nasib malang yang dialami Yulizar (19) warga jalan Dorak, Gang Hajar, Desa Banglas Selat Panjang. Sedang asyik menelepon diatas kapal motor di wilayah Sungai Ayam Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi, tiba-tiba seekor buaya menerkamnya hingga tewas.

Ibu korban, Misah (48), yang melihat kejadian saat Yulizar diterkam buaya mengungkapkan, kedatangan mereka sekeluarga ke Sungai anak ayam Desa Sungai Tohor, tersebut, bertujuan untuk bekerja membuka lahan perkebunan sagu dan mengolah kayu untuk pembuatan gading-gading Kapal.

Sekira pukul 20.00 Wib, Selasa (23/7) malam, Yulizar keluar dari Camp pekerja menuju kapal motor yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari Camp, untuk mencari sinyal telepon. Saat sedang asyik menelepon itulah salah satu tangan Yulizar diterkam oleh seekor buaya berukuran besar.

Dikatakan Misah, saat diterkam buaya itu ia lantas mendengar jeritan minta tolong dari anaknya. Saat keluar dari camp dan hendak terjun ke sungai menyelamatkan korban, ayah korban Ahmad melarangnya, karena khawatir hal yang sama bisa menimpa Misah yang juga ibu korban.

Malam itu juga upaya mencarian terhadap korban yang sudah diseret buaya langsung dilakukan. Kedua orang tua korban memutuskan untuk memberi tahu abang korban yang sedang berada di darat. Pencarian pun dilakukan oleh keluarga dibantu puluhan warga suku Akit dan masyarakat sekitar.

Saat upaya pencarian dilakukan, warga mengaku berpapasan dengan sekitar 10 ekor buaya yang berukuran kecil. Sekira pukul 00.00 Wib Rabu (24/7) dini hari tanda-tanda lokasi jasad korban disembunyikan buaya mulai diketahui, yakni sekitar 2 kilometer arah laut dari lokasi pertama korban diterkam reptil ganas itu.

"Waktu ditemukan, jasadnya (Yulizar, red) sudah diseret buaya itu ke darat di sela-sela pohon bakau. Buaya itu sempat melawan saat mayat korban akan diambil, namun akhirnya pergi setelah dilempar pakai tombak dan ditembak senapan. Panjang buaya itu sekitar 16 kaki atau 6 meter, dan lebar bagian kepala setengah meter," ungkap Misah, Ibu korban yang mengaku kesal buaya itu belum tertangkap.

Setelah berhasil ditemukan, jasad korban kemudian evakuasi keluarga ke camp pekerja untuk kemudian diangkut ke kediaman di dorak Kota Selatpanjang. Dodi Fahmi salah seorang tetangga korban yang juga security di RSUD Selatpanjang mengatakan, jasad korban tiba di Kota Selatpanjang sekira pukul 02.00 Wib Rabu dini hari. "Tubuhnya masih utuh meskipun banyak luka dan patah tulang. Jasad Yulizar sudah dimakamkan pada Rabu (24/7) pagi tadi," kata Dodi. (rep05).

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index