Wow, Ada Pesantren Kilat di atas Kapal Perang TNI AL

Wow, Ada Pesantren Kilat di atas Kapal Perang TNI AL

JAKARTA-Mata llham, siswa kelas 2 SMP, berbinar takjub saat melihat hamparan laut yang mengelilingi Kepulauan Seribu dari atas kapal perang Tanjung Nusanive 973. Seragam kelasi biru putih yang dikenakannya berkibar-kibar terkena terpaan angin. "Senang. Dari kecil pengen banget naik kapal, akhirnya kesampaian juga. Seru!" ungkap llham.

llham dan ratusan anak yatim dhuafa berusia 14-16 tahun memang sedang merasakan pengalaman menjalankan pesantren kilat Orphanship 2012 yang diadakan BAZNAS di atas kapal perang berkecepatan 18 knot tersebut. Pengalaman berlayar dari Pelabuhan Komando Lintas laut Militer (KOLINLAMIL) Tanjung Priok, Jakarta menuju Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu setahun lalu itu memang masih melekat kuat di ingatan llham dan ratusan teman-teman sebayanya.

Fadhi Aulia misalnya, siswa kelas 1 SMP ini mengaku kagum melihat peralatan perang dan mekanisme kerja kapal laut personil itu. Fadhi ingat betul, ia tak berhenti menceritakan pengalaman dan materi yang didapat ke teman-teman di sekolahnya. "Apalagi kita didampingi langsung tentara-tentara TNI AL yang gagah-gagah, diajari bermacam kode juga," paparnya.

Pengalaman yang sama akan kembali dirasakan sekitar 400 anak yatim dan dhuafa pada Orphanship 2013 yang akan diadakan BAZNAS pada 18-20 Juli di kapal KRI Tanjung Nusanive 973. Acara yang kali ini mengusung tema Mandiri dan Cinta Negeri tersebut akan dipimpin langsung oleh Komandan Kapal Letkol Laut (P) Sondang P Siagian.

Selama menginap tiga hari dua malam di kapal perang, anak-anak tak hanya mendapatkan materi keislaman. Namun juga motivasi dari orang-orang sukses. Salah satunya Shofwan Al-Banna Choiruzzad, yang menjadi juara dunia kompetisi internasional di St Gallen Symposium, Universitas St Gallen Swiss, 2009.

Para peserta juga akan diasah kemampuan kepemimpinan, strategi serta kerja tim dalam enam permainan outdoor di Pulau Untung Jawa. Rasa kepedulian terhadap alam tak lupa ditanamkan BAZNAS melalui aksi bersih-bersih pantai dan menanam pohon Bakau dengan didampingi tokoh Karang Taruna setempat.

Ketua Umum BAZNAS Didin Hafidhuddin mengatakan, acara ini memang bertujuan membangun karakter disiplin sejak dini, jiwa kebangsaan dan cinta negeri. "Selain tentu saja memberikan motivasi untuk meningkatkan ibadah di Ramadhan sebagai proses untuk menjadi Muslim yang baik," jelasnya. (rep06)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index