Peneliti: Atmosfer Mars Terkikis Selama Miliaran Tahun

Peneliti: Atmosfer Mars Terkikis Selama Miliaran Tahun

Hari ini, planet Mars dianggap tempat yang tidak cocok untuk mendukung kehidupan makhluk Bumi. Planet Merah itu memiliki suhu yang dingin, kandungan air yang sedikit, dan atmosfer tipis dan didominasi oleh karbon dioksida.

Baru-baru ini, kendaraan robotik atau rover Curiosity milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang bertugas memantau keadaan di Mars menemukan bukti baru.

Dari bukti itu, peneliti berhipotesis, Planet Mars kehilangan banyak atmosfernya pada 4,5 miliar tahun yang lalu, dilansir laman Space, 19 Juli 2013.

Para peneliti menduga kehilangan banyak atmosfer itu disebabkan oleh serangan material keras di Mars. Saat ini, ketebalan atmosfer di Mars hanya setebal satu persen atmosfer di Bumi. Sangat-sangat tipis.

"Itu tidak terlalu mengejutkan. Dalam kurun 3,5 sampai empat miliar tahun lalu, planet-planet di Tata Surya dibombardir oleh serangan material keras luar angkasa yang menyebabkan pembentukan kawah di Bulan dan Mars," kata Paul Mahaffy, peneliti di NASA Goddard Space Flight Center.

"Itu penyebab dari hilangnya banyak atmosfer di Planet Mars," tegas Mahaffy.

Hasil penelitian terbaru yang datanya didapat oleh rover Curiosity ini diklaim sebagai analisis paling akurat tentang keadaan atmosfer Mars.

Sebelumnya, data-data mengenai atmosfer Mars didapat dari pendaratan kendaraan Viking NASA yang mendarat di Mars pada tahun 1970. Namun, banyak peneliti yang meragukan keakuratan data yang diambil oleh Viking.

"Kami pada dasarnya setuju dengan pengukuran yang dilakukan oleh Viking. Tapi, kini rover Curiosity sudah memiliki alat-alat pendeteksi suhu udara yang lebih akurat," kata Christopher Webster, peneliti di NASA Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California, AS.

Pengukuran baru yang dilakukan oleh rover Curiosity telah memberikan data baru yang dapat membantu para peneliti mengungkap keadaan lingkungan atmosfer di Planet Mars pada masa lalu.

"Kini rover Curiosity sudah memiliki kemampuan mengukur komposisi kimia dan rasio isotop dari berbagai unsur yang ditemukan di atmosfer Planet Mars," tutup Mahaffy. (rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index