Sandera Sipir, 12 Napi Rutan Klas IIA Batam Kabur

Sandera Sipir, 12 Napi Rutan Klas IIA Batam Kabur


BATAM - Insiden kaburnya narapidana kembali terulang. Setelah ratusan napi kabur dari Lapas Tanjung Gusta Medan, kali ini giliran 12 narapidana kasus narkotika kabur dari Rumah Tahanan IIA Batam, Kepulauan Riau, Rabu (17/7).

Peristiwa ini langsung membuat heboh warga Batam. Pasalnya, petugas Rutan itu juga belum berhasil mengamankan Mat Bastari Bin Alamsyah, napi kasus pencurian yang kabur dua minggu lalu dari Rutan itu. Ironisnya lagi, Rutan letaknya bersebelahan dengan kantor Polresta Barelang, Batam.

Aksi kabur 12 tahanan ini memanfaatkan kelengahan saat pergantian piket jaga petugas rutan.
Mereka kabur sekitar pukul 07.25 WIB, setelah menyekap dua sipir yang berjaga. Sebelum kabur, para tahanan itu menjebol jendela di ruang kepala rutan.

Sati dari 12 tahanan yang kabur itu berhasil diamankan saat itu juga, yakni Heriawan. Saat ditangkap, Heriawan berada di sekitar halaman Rutan Klas IIA Batam. Sedangkan, tahanan bernama Achyar Adli menyerahkan diri setelah jam usai kabur. Ke-12 napi tersebut seluruhnya merupakan tahanan kasus narkoba yang ditempatkan di pavilium Blok A1.

Menurut  Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban Dirjen PAS Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Wibowo Joko Harjono, Rabu (17/7) siang, dua orang petugas sipir yang disandera dan dilukai para napi telah dilarikan RS Awal Bros Batam. Andi bahkan harus dirawat intensif karena mengalami luka parah di bagian kepala. "Benar, ada dua sipir rutan yang sempat mereka sandera. Satu sipir bernama Andi, sedangkan satu lagi saya lupa namanya," kata Joko.

Diceritakan Joko, penyanderaan itu bermula saat pergantian piket jaga. Ketika itu, petugas jaga pagi, Andi, mengambil kunci sel kamar-kamar sel di ruang kepala rutan. Andi, biasa piket memeriksa sampah di seluruh sel tahanan.

Setelah mengambil sekumpulan kunci, Andi langsung membersihkan sampah di ruang paviliun Blok A1, atau ruang tahanan narkoba yang dihuni sekitar 32 warga binaan. Ketika tengah memeriksa di sel itulah, dua tahanan menyiamkan air cabai ke muka Andi dan menganiayanya dengan besi kaki tempat tidur. "Dia sempat berteriak meminta pertolongan," tutur Joko.

Lalu, sambil menyandera Andi, para tahanan bergerak menuju pintu pengubung yang juga tidak terkunci. Di sini, mereka menjumpai Bachtiar, kepala jaga. "Di pintu penghubung ini, para tahanan juga menyerang komandan jaga, Bachtiar," kata Joko.

Dari pintu penghubung itu, belasan tahanan tersebut langsung menempuh rute kabur ke ruang riksa tahanan, kemudian ke ruang kepala rutan, dan akhirnya berhasil keluar rutan setelah merusak teralis ruangan kepala rutan. "Kedua sipir yang disandera dan dianiaya kini masih dalam perawatan di RS Awal Bros. Mereka, mengalami pendarahan di kepala bagian belakang," terang Joko.

Seluruh tahanan yang melarikan diri berada dalam satu sel. Pada saat kejadian, Rutan Batam dijaga delapan orang petugas. Dua petugas di pintu utama, seorang petugas wanita di blok wanita, dan lima petugas lainnya di dalam blok. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index