PEKANBARU - Krisis global Koperasi sebagai penunjang Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) terbukti mampu menahan persoalan ekonomi. Selain itu, Koperasi dinilai juga sebagai ujung tombak permodalan bagi masyarakat kecil.

Hal ini disampaikan Walikota Pekanbaru Firdaus MT, usai menerima penghargaan tingkat nasional dari Presiden RI berupa Satyalencana Pembangunan yang diserahkan langsung oleh Presiden RI Dr Susilo Bambang Yudhoyono di halaman Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat Jalan Pejanggik Mataram Nusa Tenggara Barat, bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi ke-66, kemarin.

"Saat ini, Pekanbaru terdapat 984 unit koperasi, yakni sebanyak 830 unit merupakan koperasi yang aktif, sementara 154 unit berstatus tidak aktif. Untuk itu, koperasi ini harus diaktifkan lagi," kata Walikota.

Dari jumlah koperasi tersebut, tambahnya, sanggup mengayomi anggotanya sebanyak 107.949 orang. Baik koperasi simpan pinjam maupun koperasi usaha. Meski banyak yang mati suri, koperasi-koperasi yang ada di kota Pekanbaru  dua tahun terakhir ini mulai bangkit kembali.

"Terbukti telah meraih penghargaan Bakti tahun lalu, dan tahun ini meraih penghargaan Satyalancana Wira Karya," sebutnya.
Sementara Kepala Bagian Humas Setdako Pekanbaru, Drs H Azharisman Rozie MSi, Minggu (14/7), mengintruksikan kepada Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru, bersama Dinas terkait agar bersinerji untuk menjadikan soko guru perekonomian masyarakat untuk kembali mengaktifkan dan menggalakkan koperasi di Pekanbaru.

"Seperti koperasi kelompok tani, kelompok pertenakan, kelompok  perikanan dengan sinergi  melalui Distan, kopeasi sekolah melalui  Disdik, bahkan para Camat dan Lurah diminta untuk menggelorakan semangat berkoperasi ini di lingkungannya masing-masing sehingga UMKM yang ada terhindar dari rentenir," ujar Haris Menguraikan ucapan Wako. (rep05)