UMKM di Bengkalis Mulai Didata Kadin

UMKM di Bengkalis Mulai Didata Kadin
ilustrasi

BENGKALIS-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bengkalis melakukan pendataan sekaligus sebagai informasi database pelaku usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) di seluruh kecamatan se-Kabupaten Bengkalis. Inisiatif tersebut merupakan langkah dari Kadin untuk memajukan dunia usaha, terutama pelaku UMKM dengan produk-produk unggulan daerah.

Hal itu terungkap dalam acara presentasi pengembangan potensi bisnis wisata sekaligus pelepasan petugas pendata untuk informasi database UMKM di kantor Kadin Bengkalis, Senin (8/7). Acara itu dipimpin langsung Ketua Kadin Bengkalis Masuri didampingi penasehat Kadin Sunaryo, unsur wakil ketua Syahrizal, Fitra Budiman, Hera Triwahyuni, Narno dan direktur eksekutif Kadin Iswadi Idris.

Ketua Kadin Masuri menyebut, pendataan yang dilakukan Kadin sebagai upaya menggali potensi UMKM yang tersebar diseluruh kabupaten Bengkalis. Sebanyak empat orang petugas yang semuanya berasal dari lingkungan perguruan tinggi di Bengkalis dilepas secara resmi oleh pengurus Kadin. Masuri menegaskan bahwa keberadaan UMKM sangat strategis dengan produk-produk mereka untuk dipasarkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

“Pendataan ini bukan mengambil alih tugas pemerintah daerah. Melainkan sebagai bentuk komitmen dari Kadin terhadap semua pelaku usaha, khususnya UMKM yang ada di kabupaten ini untuk dapat lebih berkembang kedepannya, sekaligus memperbaiki tingkat kesejahteraan mereka,” ujarnya.

Setelah dilakukan pendataan, sambung Masuri, maka akan terkumpul data base pelaku UMKM. Peran Kadin sendiri setelah itu, melakukan pembinaan secara kontiniu bekerjasama dengan Pemkab Bengkalis, memajukan pelaku UMKM menjadi entrepreneurship yang kokoh serta mandiri. Kadin juga tidak berjalan sendiri, ada pemerintah daerah yang bisa menjadi fasilitator serta dunia perbankan dalam hal permodalan.

“Tantangan bagi pelaku UMKM kedepan sangat berat, karena kebutuhan pasar akan produk-produk unggulan daerah sebenarnya sangat tinggi. Tapi kemampuan berproduksi masih rendah, disinilah peran serta Kadin bersama stake holder lainnya dituntut maksimal, menjadikan pelaku UMKM sebagai wirausaha yang mandiri dan kokoh, siap dari permodalan serta pasar,” ujar pria  yang biasa disapa Bagong itu. (rep05)

 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index