Premanisme di Pelabuhan Pekanbaru akan Ditertibkan

Premanisme di Pelabuhan Pekanbaru akan Ditertibkan

PEKANBARU-Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bersama Muspida membahas aksi premanisme di sejumlah tempat, termasuk di pelabuhan umum, akhir pekan kemarin. Selain itu ada tiga poin lagi yang dibahas, termasuk  dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

"Ya, hasil rapat Muspida ada empat yang dibahas. Adalah masalah premanisme, dampak kenaikan BBM, pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilgubri) dan  menyambut bulan suci Ramadhan," terang Walikota Pekanbaru, belum lama ini.

Terkait premanisme tersebut, Firdaus menekankan bahwa oknum premanisme dikhawatirkan akan menganggu aktivitas bisnis para pengusaha. Terutama aksi bongkar muat di pelabuhan. Apalagi saat ini banyak pengusaha berinvestasi di kota Pekanbaru.

"Aksi premanisme ini akan mengancam bisnis tersebut. Termasuk standar harga atas jasa bongkar muat barang. Hal ini tentunya akan menambah biaya pengeluaran. Jika tidak ditangani segera, ditakutkan hal ini akan mengancam investasi mendatang," tegasnya.

Menurut Walikota, prilaku oknum tersebut telah melanggar Peraturan Walikota (Perwako) tentang upah jasa buruh angkut. "Maka persoalan ini supaya tidak berkelanjutan pemerintah bersama Muspida sepakat menyerahkan permasalahan ini kepada pihak Kepolisian untuk diberi tindakan tegas terhadap oknum-oknum tersebut," kata Firdaus.

Sementara terkait mengantisipasi gejolak kenaikan BBM, Firdaus menyebutkan telah melakukan berbagai upaya untuk menekan kenaikan harga kebutuhan masyarakat seperti pasar murah yang di setiap kecamatandi Kota Pekanbaru.

"Kita dan SKPD terkait menjelang Ramadhan ini telah melakukan pasar murah di beberapa kecamatan yang disinyalir sangat membutuhkan pasar murah. "Pasar murah yang dilakukan ini sebagai antisipasi kenaikkan BBM yang berdampak pada kenaikkan kebutuhan pokok menjelang Ramdahan," katanya.

Ditempat yang sama, Kapolresta Pekanbaru, Adang Ginanjar mengatakan bersedia dan siap melakukan tindakan atas prilaku premanisme yang menagnggu aktivitas bisnis di Pekanbaru tersebut, terutama terjadi di pelabuhan, atau di tempat bongkar muat barang. "Tindakan ini segera dilakukan, tapi kita berharap juga bantuan serta partispasi masyarakat untuk berkerja sama dengan aparat memberikan laporan atas tindakan tersebut," pungkasnya. (rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index