Harga Jual TBS Tetap Bertahan

Petani Sawit Keluhkan Harga Pupuk Naik

Petani Sawit Keluhkan Harga Pupuk Naik
RENGAT-Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar pekan kemaren juga berdampak bagi petani sawit. Sebab pasca kenaikan harga BBM, harga pupuk sawit terutama jenis urea ikut merangkak naik. Sementara harga jual TBS masyarakat tetap bertahan pada level Rp 1.050 hingga Rp 1.100 per kg.
         
Seperti yang disampaikan Ponijan, petani sawit di Desa Sukajadi Kecamatan Kuala Cenaku kepada wartawan, Selasa (25/6) di Rengat. “Petani sawit saat ini mengeluh dengan naiknya harga pupuk pasca naiknya harga BBM, sementara harga jual TBS tetap,” ujarnya.
         
Menurut Ponijan, ia mengetahui harga pupuk tersebut mulai merangkak naik ketika membeli pupuk jenis urea di Pasar Rengat pada Senin (24/6) kemaren. Dengan kondisi itu, Ponijan terpaksa mengurangi jumlah pupuk yang akan dibelinya. Hal itu juga berimbas pada berkurangnya pupuk yang akan ia semaikan di kebun sawit miliknya.
         
Naiknya harga pupuk tersebut, tidak seimbang dengan harga jual TBS masyarakat yang bertahan pada kisaran harga Rp 1.050 hingga Rp 1.100 per kg. “Harga pupuk jenis urea saat ini mencapai Rp 150.000 per sak,” ujarnya.
         
Karena Ponijan berharap kepada instansi terkait hendaknya dapat mencarikan solusi atas kenaikan harga pupuk tersebut. Sebab saat ini, kondisi sawit masyarakat baru memasuki pasca trek.
         
Sementara itu salah seorang penyalur pupuk di kawasan Kecamatan Rengat Barat, Agus mengatakan hingga saat ini belum ada kenaikan harga pupuk. “Harga pupuk tidak bisa naikan sepihak. Karena sudah diatur oleh pemerintah,” ujarnya.
           
Kenaikan harga pupuk hingga sampai kepada petani, menurutnya diperkirakan akibat naiknya ongkos dan upah muat. Sehingga kenaikan ongkos dan upah muat  berdampak kepada nilai jual pupuk ditingkat pengecer.(TM01)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index