Kecanduan Seks, Perempuan Ini Sudah Bercinta dengan 370 Lelaki

Kecanduan Seks, Perempuan Ini Sudah Bercinta dengan 370 Lelaki

Tidak semua wanita dapat menikmati kehidupan seksualnya. Tapi hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Seyi Kolade. Bagaimana tidak, hampir setiap hari perempuan ini berhubungan seks. Kecanduan seks bahkan membuatnya tidur dengan 370 lelaki.

"Kecanduan seks sudah mengambil hidup saya," jelas Seyi Kolade (35), seperti dilansir detik.com dari Thesun.

Seyi mulai mengenal seks di usia 13 tahun. Sejak usia 17 tahun, ia sudah mulai ketergantungan tidur dengan lelaki. Bahkan saat umurnya 19 tahun, ia sudah tidur dengan 40 laki-laki dan bila dihitung hingga sekarang ia sudah bercinta dengan 370 lelaki.

Sebagai pecandu seks, ia melakukan seks hampir setiap hari selama 13 tahun. Gonta-ganti pasangan tentu menempatkannya dalam bahaya besar. Kecanduan seks membuat hidupnya hancur, ia terinfeksi penyakit menular seksual (PMS), diusir dari rumah dan dua kali aborsi. Seperti kecanduan lainnya, kecanduan seks membuat orang menjadi egois, rela merusak diri sendiri, menyebabkan depresi, tapi tidak bisa membebaskan diri.

"Saya kehilangan keperawanan ketika saya baru berusia 13 tahun dengan pacar pertama saya. Saya terkejut ketika saya hamil. Saya melahirkan di usia 14 tahun. Ini adalah waktu yang sangat sulit," akunya.

Setelah melahirkan di usia remaja, putri pertamanya dirawat di pelayanan sosial. Ia pun harus keluar dari rumah di usia 16 tahun bersama anaknya. Saat itu, ia merasa sangat kesepian. Pindah ke rumah asosiasi, Seyi yang baru berusia 17 tahun kemudian bertemu pria lagi. Ia kemudian mulai menggunakan seks untuk menggantikan perasaan sepi.

Tapi rutin bercinta dengan satu pria ternyata tak jua mengusir rasa sepinya. Ia pun mencari kesenangan dengan berselingkuh, pergi ke bar dan mencari pria lain setidaknya sekali seminggu. Seyi bercinta dengan pria asing atau sengaja mengatur pertemuan dengan pria lain secara teratur.

"Aku butuh seks dan setelah itu lega. Ketika saya tidak bisa berhubungan seks kepercayaan diri saya akan menurun, saya merasa jelek, marah dan frustrasi, merasa tidak layak dan perlu memperbaiki diri sesegera mungkin," kata Seyi.

Sayangnya, di usia 17 tahun ia kembali hamil anak kedua. Setelah melahirkan ia mencoba untuk setia dengan satu pasangan, bercinta empat sampai lima kali sehari, tapi nyatanya setia adalah hal yang sulit dilakukan Seyi. Seyi masih saja gonta-ganti pasangan. Akibatnya, lagi-lagi dia hamil.

"Saya tidak tahu bayi siapa itu jadi saya tidak memberitahu Paul. Saya ingin hubungan kami baik, tapi kami berpisah ketika saya berusia 19 tahun," kenangnya.

Patah hati membuat kecanduan seksnya menjadi semakin liar. Satu-satunya obat untuk mengusir rasa sepinya adalah seks. Ia bisa melakukan seks dengan lima sampai enam orang dalam sehari, bahkan dengan pria asing.

Di usia 22 tahun, Seyi sudah terinfeksi Chlamydia dua kali. Tapi itu tak juga membuatnya jera melakukan seks dengan banyak pria. Ia bahkan kembali hamil di usia 26 tahun, tanpa tahu benih siapa yang menjadi ayah dari anakn yang dikandungnya. Merasa tak lagi punya pilihan, ia akhirnya melakukan aborsi hingga dua kali.

Pada usia 30 tahun, Seyi telah mencapai titik dasar dan membutuhkan pertolongan. Ia telah mengikuti berbagai program terapi kecanduan seks untuk menghentikan kebiasaan buruknya. Selama 4 tahun terapi, kini ia bahkan sudah siap membantu orang lain yang mengalami kondisi serupa.

"Kecanduan seks adalah sesuatu yang mengasosiasikan orang dengan pria, tapi itu telah mengambil hidup saya selama lebih dari 13 tahun. Itu adalah keinginan dan rasa takut ketika saya tidak bisa mendapatkannya," ujarnya.

Ia kini sudah dilatih sebagai pembicara inspirasional. Pada lokakarya dan seminar ia bisa membantu orang lain memahami apa yang dimaksud kecanduan seks, dari mana asalnya dan bagaimana pemulihannya. Seyi mengaku tak lagi berhubungan seks.

"Menjadi selibat (orang yang tidak berhubungan seks) telah memberi hidup saya kembali. Saya ingin membantu orang lain melakukan hal yang sama," tutupnya.(rep2)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index