Dilaporkan Cyber Indonesia, Hadi Pranoto : Yang Disembuhkan Banyak, Hoaksnya Dimana?

Dilaporkan Cyber Indonesia, Hadi Pranoto : Yang Disembuhkan Banyak, Hoaksnya Dimana?

Jakarta - Hadi Pranoto menyatakan akan mengikuti proses hukum terkait laporan Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid tentang konten YouTube penemuan obat herbal Virus Corona (Covid-19).

Kemarin, Muannas melaporkan Hadi dan Erdian Aji Prihartanto alias Anji ke Polda Metro Jaya. Pasal yang dilaporkan yakni tindak pidana bidang ITE dan atau menyebarkan berita bohong Pasal 28 ayat 1 Jo Pasal 45A Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP.

Laporan itu telah diterima kepolisian dengan nomor LP/4358/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 3 Agustus 2020.

 

"Kita ikuti aturan saja," kata Hadi melalui pesan singkat, Senin (3/8) malam.


Hadi heran dengan tuduhan hoaks yang dialamatkan kepadanya. Selama ini, menurut Hadi banyak obat herbal yang beredar di Indonesia.

"Saya mau tanya Hoaksnya di mana? Herbal ada, orang yang kita sembuhkan banyak, yang dirugikan tidak ada, apa yang hoaks?" katanya.

Kata dia, soal penemuan obat herbal covid-19 bisa dibuktikan.

"Semua ada buktinya," katanya "Herbal yang ada sudah terbukti bagus."

Nama Hadi menjadi sorotan setelah Anji mengunggah konten soal obat Covid-19 pada 31 Juli lalu dengan judul BISA KEMBALI NORMAL? OBAT COVID 19 SUDAH DITEMUKAN !! (Part 1). Namun, kemudian pada Minggu (2/8) video tersebut hilang di YouTube.

Dalam video itu, Anji berbincang dengan Hadi Pranoto yang disebut sebagai pakar mikrobiologi. Hadi mengklaim telah menemukan obat berupa antibodi Covid-19 yang sempat menjadi perbincangan publik.

Namun, sejumlah pihak meragukan klaim Hadi itu, termasuk Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). Menurut IDI terdapat sejumlah tahap yang perlu dilalui untuk mendapatkan obat yang diyakini dapat menyembuhkan Covid-19.

"Di dunia ini belum ada yang secara khusus untuk Covid-19. Adanya adalah obat pencegah radang, kemudian obat memperingan tapi belum menyembuhkan," kata Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index