JAKARTA - Bagi bayi, mengeluarkan aliran susu dari botol memang lebih mudah ketimbang menyusu langsung lewat payudara. Bagus mana sih?

 

Menyusui langsung pada payudara memaksa bayi untuk mengkoordinasikan gerakan rongga mulut, lidah, dan rahangnya.

 

Bayi harus membuka lebar mulutnya dan meletakan puting pada langit-langit mulutnya. Agar sebagian besar aerola ibu (bagian kehitaman pada payudara) masuk ke dalam mulut bayi.

 

Gerakan ini tidak semudah dengan gerakan bayi menyusu pada botol. Jika dengan botol, bayi tidak perlu membuka mulut lebar dan bibir bayi yang menggerakan puting botol untuk mengeluarkan susu.

 

"Bayi yang sehat, lebih bagus tidak mengenal dot," ujar dr Luh seperti dilansir Tribunnews.com.

 Namun dalam kondisi tertentu misalnya karena bibir sumbing, penggunaan dot baru bisa diperlukan.

 

Dokter Luh mengatakan, penggunaan dot bisa menyebabkan beberapa masalah seperti menyusu saat tidur yang membuat karies pada gigi dan obesitas, risiko infeksi telinga, dan bisa   mempengaruhi ketrampilan mengunyah.

 

Namun, penggunaan tanpa dot membutuhkan kesabaran yang lebih banyak ketimbang dengan dot. Terlebih ibu yang kembali bekerja, terpaksa meninggalkan bayi untuk dirawat dengan suster atau asisten rumah tangga.

 

"Biasanya penggunaan dot biar cepat menyusu ketimbang disendok," ujar dr I Gusti Ayu Pratiwi SpA di kesempatan yang sama.  

 

Dengan alasan kebutuhan dan sarana lebih mudah, pihak produsen dot pun membuat produknya semirip mungkin dengan puting payudra. Agar bayi tetap mendapatkan manfaat menyusu dari puting walaupun dari dot. (rep04)