SBY & PKS Sama-Sama Gengsi

SBY & PKS Sama-Sama Gengsi


JAKARTA - Perselisihan antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiada akhir. Meski berulang kali tak mendukung kebijakan pemerintah, PKS tak kunjung didepak dari Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi.

Pengamat Politik Universitas Padjajaran (Unpad) Dedy Mulyana menilai hubungan PKS dengan SBY merupakan contoh komunikasi politik khas bangsa timur yang tidak lugas dan langsung pada tujuan.

"Karena ada kecenderungan untuk menjaga harmoni, wibawa dan agar tidak kehilangan muka. SBY dan PKS sama-sama gengsi," kata dia kepada Okezone, Sabtu (22/6/2013).

Dia menilai, sudah seharusnya SBY mengeluarkan PKS dari Setgab. Dengan tindakan itu, dia tak yakin jika masyarakat akan bersimpati dengan PKS karena seolah-olah dizalimi oleh penguasa.

"Justru ini ujian SBY. Dia tegas enggak. Jelang akhir jabatan tunjukan bahwa dia tegas. Selama ini kan dianggap lamban dan ragu," ujarnya dilansir okezone.com.

Dedy yakin, keluarnya PKS dari Setgab berikut tiga menteri, tidak akan berpengaruh pada roda pemerintahan. Apakah sulit mencari tiga pengganti menteri jika PKS keluar dari koalisi?, menurutnya tidak juga. "Banyak juga kan yang bisa menggantikan," terangnya.

Masyarakat justru akan menilai SBY sebagai sosok yang tegas dan berwibawa jika mengambil langkah itu.

"Kapan lagi, 2014 sudah makin dekat. Satu tajun ini tunjukanlah bahwa dia (SBY) adalah seorang presiden," pungkasnya.(rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index