Indonesia Tekor Rp63 Triliun karena Harga Minyak Anjlok

Indonesia Tekor Rp63 Triliun karena Harga Minyak Anjlok
JAKARTA - Penurunan harga minyak dunia tidak hanya memberikan kerugian bagi negara-negara produsen minyak di Timur Tengah. Indonesia yang merupakan salah basis konsumsi BBM terbesar di Asia pun turut mengalami kerugian akibat penurunan harga minyak dunia.
 
Menurut anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian, Indonesia akan mengalami kerugian sebesar Rp63 triliun akibat harga minyak yang berada di bawah USD30 per barel. Pasalnya, pemerintah melalui APBN 2016 telah menetapkan asumsi harga minyak dunia sebesar USD 50 per barel.
 
"Kalau rata-ratanya saja dari USD50 turun ke USD30 per barel, penerimaan turun Rp63 triliun. Ini tentunya bisa memengaruhi total APBN," ujarnya di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (24/1/2016).
 
Tak hanya itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga akan mengalami penurunan sebesar Rp35 triliun apabila harga minyak terus bertahan pada level USD30 per barel. Pasalnya, perusahaan energi di Indonesia akan menghentikan kegiatan operasi sehingga akan berdampak pada berkurangnya penerimaan negara pada sektor minyak dan gas (migas).
 
"Penurunan harga minyak itu akan memengaruhi secara signifikan. PNBP akan dipengaruhi dan berkurang senilai Rp35 triliun. Ini akan memengaruhi perusahaan minyak baik Pertamina maupun non-Pertamina," tandasnya.
 
Sebagai informasi, saat ini harga minyak dunia telah menyentuh titik terendah sejak tahun 2003. Harga minyak dunia pun sempat menyentuh level USD27 per barel meskipun sempat rebound pada level USD28 per barel.(rep05

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index