Ini Dia Efek Mengerikan 15 Gram Sianida di Kopi Pembunuh Mirna

Ini Dia Efek Mengerikan 15 Gram Sianida di Kopi Pembunuh Mirna
Jakarta - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri memastikan adanya kandungan sianida dalam kopi yang diminum Wayan Mirna Salihin (27). Jumlah konsentrasi sianida di kopi itu sebanyak 15 gram per liter dan termasuk dosis tinggi.
 
Kapuslabfor Polri Brigjen (Pol) Alexander Mandalika mengatakan 90 miligram  per liter saja sudah bisa mematikan, apalagi ini sebanyak 15 gram per liter. Kematian yang disebabkan racun ini bisa sangat cepat yakni hanya hitungan menit. Sehingga sesaat setelah Mirna meminum kopi seruputan pertamanya, dia langsung kejang-kejang dan mulutnya berbusa, hingga akhirnya meninggal.
 
"Bayangkan saja, 90 mg saja sudah mematikan itu," kata Alexander.
 
Bila dibandingkan dengan takaran 90 miligram per liter saja sudah mematikan maka kandungan sianida yang mencapai 15 gram per liter di gelas Mirna itu setara dengan 166,67 kali dari dosis yang mematikan. Angka tersebut dengan hitungan 15 gram setara dengan 15.000 miligram dan dibagi 90 miligram dosis yang bisa mematikan. Dalam bentuk cair, sianida sebanyak 15 gram setara dengan satu sendok makan.
 
Kedahsyatan racun sianida ini juga sempat dirasakan oleh pegawai kafe tempat Mirna minum kopi. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, usai Mirna kejang-kejang dan dibawa ke Rumah Sakit, kopi diminum Mirna lalu dibawa ke dapur oleh pegawai kafe yang menjadi saksi mata.
 
Pegawai itu lalu menuangkan setetes kopi bekas Mirna menggunakan sedotan ke telapak tangannya. Usai mencicipi satu tetes kopi, pegawai tersebut langsung mual dan muntah selama 30 menit.
 
"Saksi mencicipi setetes kopi Mirna dan merasa kebas, mual, muntah. Padahal itu hanya setetes saja loh," kata Krishna.
 
Dalam situs resmi  Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), bahaya racun sianida jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, seringkali disertai kejang dan kematian. Umumnya dampak tersebut akan langsung terasa dalam waktu 1 – 15 menit.
 
Konsentrasi yang lebih rendah dapat mengakibatkan korosi pada selaput lendir lambung, bau amandel yang tidak enak pada nafas, rasa terbakar, rasa tercekik pada tenggorokan, hingga erupsi noda bintik pada wajah. Zat ini juga bisa menimbulkan efek pengeluaran air liur, mual dengan atau tanpa disertai muntah, kegelisahan, rasa bingung, pusing, perasaan gamang, rasa lemah, sakit kepala, denyut nadi cepat, palpitasi, kekakuan pada rahang bagian bawah, dan opisthotonos, laju dan kedalaman pernafasan umumnya meningkat pada awalnya dan kemudian menjadi lambat dan terengah-engah. Dapat terjadi pengeluaran urin diluar kemauan serta diare.
 
Polisi memastikan sianida menjadi  penyebab kematian Mirna, karena ditemukan di sampel kopi dan lambung Mirna. Artinya, ada unsur kesengajaan. Sejumlah saksi terkait kasus ini sudah diperiksa, mulai dari pelayan Olivier Cafe di Grand Indonesia, sampai teman-teman Mirna yang ikut minum bersamanya.
 
Namun polisi masih belum bisa menyimpulkan siapa pelakunya. Saat ini, proses investigasi masih berjalan. Yang jelas, siapa pun tersangkanya, ada kemungkinan bakal dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. 
(rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index