Yuk, Mengintip Rahasia Para Perempuan Albert Einstein

Yuk, Mengintip Rahasia Para Perempuan Albert Einstein
Albert Einstein mungkin fisikawan paling kondang abad ini. Teori Einstein mengungkap sebagian rahasia alam semesta. Tapi di rumah, dia barangkali kurang layak untuk menyandang gelar ayah yang hebat, apalagi suami teladan.
 
Pernikahan pertama Einstein dengan teman kuliahnya di Institut Politeknik Federal, Zurich, Swiss (ETH Zurich), Mileva Maric, lebih banyak dilewati dengan cerita pedih dan getir ketimbang manis. Mileva yang empat tahun lebih tua dari Einstein tak pernah bisa diterima oleh keluarganya.
 
Pauline Koch, ibunda Einstein, tak pernah menutupi ketidaksukaannya terhadap Mileva. "Saat umurmu nanti mencapai 30 tahun, dia sudah akan menyerupai perempuan tukang sihir tua yang buruk," kata Pauline kepada Einstein seperti dikutip New York Times.
 
Mileva bukannya menutup mata dari kebencian calon mertuanya. Beberapa kali Einstein menuturkan kepada pacarnya itu bagaimana reaksi ibunya saat dia minta restu untuk bertunangan dengan Mileva. "Ibuku melemparkan tubuhnya di atas kasus, menutupi mukanya dengan bantal dan menangis seperti anak kecil," kata Einstein kepada Mileva. Menikahi Mileva, Einstein mengutip ibunya, hanya akan merusak masa depannya.
 
Pauline rupanya memandang rendah latar belakang Mileva. Gadis itu berasal dari keluarga lumayan berada dari Serbia, daerah yang dianggap Pauline sebagai kampung para bandit. "Perempuan itu tak boleh masuk ke lingkaran keluarga terhormat seperti kita...Jika dia sampai punya anak, hidupmu bakal kacau," kata Pauline seperti dikutip Einstein dalam surat-suratnya kepada Mileva. "Kedua orang tuaku berduka seolah-olah aku sudah mati."
 
Tapi Einstein kadung kasmaran dengan Mileva. Apalagi, setelah Albert Einstein tahu Mileva mengandung anaknya. "Tetap gembira, sayang, dan tak usah resah. Aku tak akan meninggalkanmu," Einstein menulis kepada Mileva. Tanpa restu sang ibu, dia menikahi Mileva pada Januari 1903. Mileva melahirkan dua anak laki-laki dari pernikahannya dengan Einstein : Hans Albert dan Eduard. Tapi anak-anak itu tak mengubah sikap Pauline. "Jika aku punya kekuatan, aku akan berusaha menyingkirkan dia dari pandangan mata," kata Pauline.
 
Manisnya madu pernikahan juga tak lama dinikmati Mileva dan Einstein. Ketika Einstein menjadi profesor di Universitas Humboldt, Berlin, bisa dibilang pernikahan mereka sudah tamat. Einstein kecantol kembali dengan cinta masa kecilnya, saudara sepupunya sendiri, Elsa Lowenthal. Tak peduli dengan pernikahannya, Einstein menjalin kasih dengan Elsa yang sudah menjanda – Elsa pernah menikah dan punya anak dari pedagang kain, Max Lowenthal.
Surat-surat Einstein yang tersimpan di Universitas Hebrew di Yerusalem, mengungkap betapa pahit hidup Mileva, betapa teganya Einstein kepada istrinya. Supaya mau mempertahankan pernikahannya, Albert pasang syarat untuk istrinya. Mileva harus memastikan baju-baju Einstein tetap licin dan rapi. Mileva juga harus menjamin tiga kali makan Einstein terhidang tepat waktu di ruangannya.
 
Sebagai "balasannya", Mileva tak boleh berharap mendapatkan kemesraan dari suaminya. Mileva juga harus menutup mulut dan segera meninggalkan ruangan tanpa protes jika Einstein meminta. "Kamu juga tak boleh merendahkan aku, baik lewat perkataan maupun perbuatan, di depan anak-anak kita," Einstein menulis kepada Mileva. Pernikahan itu akhirnya benar-benar bubar pada 1919. Tiga bulan kemudian, Albert Einstein menikahi kekasihnya, Elsa.
 
Namun pernikahannya dengan Elsa juga tak menghentikan Einstein untuk berselingkuh. Paling tidak ada sepuluh perempuan lain dalam hidup Einstein selain Mileva dan Elsa. Hanya empat tahun setelah menikah dengan Elsa, Einstein sudah berlabuh di pelukan Betty Neumann, sekretarisnya yang 21 tahun lebih muda. Elsa mencium kenakalan suaminya, tapi tak bisa berbuat apa-apa.
 
Tampang mungkin hanya pas-pasan, tapi kecerdasan Einstein punya pesona sendiri bagi para perempuan penggemarnya. Dari Betty, Einstein melompat ke perempuan lain. Kepada Margot, anak Elsa dari pernikahan sebelumnya, Einstein menuturkan "kenakalan-kenakalannya". Einstein memang sayang kepada Margot seperti putrinya sendiri.
 
"Memang benar, M terus mengejarku hingga ke Inggris. Dan pengejarannya mulai di luar kontrol. Aku akan minta dia menyingkir," Einstein bercerita soal M, salah satu kekasih gelapnya, kepada Margot. M, menurut Barbara Wolff dari Universitas Hebrew, adalah Ethel Michanowski, perempuan kaya dari Berlin yang usianya 15 tahun lebih muda dari Einstein. Menurut Einstein, dia lebih suka kepada L yang tidak agresif dan tidak "berbahaya". L adalah Margarette Lenbach.
 
Petualangan Einstein dengan perempuan masih terus berlanjut kendati umurnya telah lanjut. Pada 1939, dia berkenalan dengan Margarita Konenkova, pengacara pintar dari Uni Soviet. Sepertinya Einstein tak pernah tahu bahwa Margarita merupakan intel dinas rahasia Uni Soviet, KGB. Suami Margarita adalah Sergei Konenkov, pematung kondang dari Uni Soviet.
 
Konon, Margarita merupakan cinta terakhir Einstein. Kala itu, Einstein sudah 60 tahun, sementara Margarita, 44 tahun. Tugas Margarita adalah memata-matai para ilmuwan Amerika Serikat yang terlibat proyek pembuatan bom atom. "Aku baru saja mengeramas rambutku tapi tak benar-benar berhasil. Aku tak sehati-hati kamu. Semua hal yang ada di sini mengingatkanku kepadamu," Einstein menulis surat kepada Margarita. Hubungan cinta terlarang itu terputus setelah Margarita ditarik pulang ke Moskow. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index