Wow, Tukang Bobol ATM Ini Sudah Sukses Curi Rp24 Triliun

Wow, Tukang Bobol ATM Ini Sudah Sukses Curi Rp24 Triliun
Jakarta-Bareskrim Mabes Polri berhasil menangkap pelaku skimming (penggandaan kartu) kelas kakap skala internasional bernama Dimitar Nikolov. warga Bulgaria itu dalam aksinya sukses membobol 1.568 kartu ATM nasabah sejumlah negara Eropa. seperti Inggris, Prancis dan Bulgaria. 
 
Tak tanggung-tanggung, uang yang ditarik secara illegal oleh Dimitar selama tiga tahun beroperasi, mencapai 15 miliar euro atau sekitar Rp24 triliun! 
 
Kabareskrim Komjen Anang Iskandar menjelaskan bahwa awalnya Polri mengajukan red notice atau pemberitahuan tersangka yang kabur ke Interpol pada 9 Juni 2015. Sebab, diketahui Dimitar ini kabur ke Serbia. "Lalu, beberapa hari lalu Bareskrim mendapat kabar bahwa Dimitir ini ditangkap Interpol di Serbia," ujarnya. 
 
Lalu, tim Bareskrim yang dipimpin Direktur Tindak Pidana Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Irjen Bambang Waskito dan empat perwira berangkat ke Serbia untuk menjemput Dimitar. "Akhirnya, Dimitar ini berhasil ditangkap dan dibawa ke Indonesia," paparnya ditemui di Aula Bareskrim kemarin. 
 
Modus skimming yang dilakukan Dimitar memang konvensional. Dengan menempatkan kamera pada penutup tombol pin ATM dan menaruh alat skimmer atau pembaca data kartu ATM. Sehingga, kamera berfungsi untuk mengintip pin ATM dan skimmer menyalin data. "Sehingga, bisa dibuat kartu ATM palsunya dan uang bisa ditarik," terangnya.
 
Walau modusnya lama, namun yang membuat Dimitar berhasil meraih uang begitu banyak adalah teknologinya. Kamera yang dipasang di penutup tombol pin ATM itu begitu tipis, sehingga tidak terasa oleh pengguna ATM. "Walau disentuh, tidak terasa kalau itu kamera," paparnya.
 
Dia menjelaskan bahwa kendati pelaku penggandaan kartu ATM ini beroperasi di Indonesia, khususnya di Bali sejak 2013. Ada 509 ATM yang menjadi tempat pelaku mendulang pundi-pundi uang. "Ya, hasilnya Rp24 triliun dari ribuan nasabah," terang mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut. 
 
Mengapa pelaku bisa beroperasi begitu lama? Dia mengutarakan, perlu diketahui semua korbannya berasal dari luar negeri. Hal ini dilakukan untuk menghambat proses penangkapan. "Sasarannya memang hanya orang asing. Ini agar dia tidak mudah ditangkap, perbedaan wilayah hukum itu dimanfaatkan," ujarnya.
 
Dengan penangkapan pelaku skimming ini, dia menyebutkan bahwa nama Indonesia akhirnya bisa dijernihkan di mata masyarakat dunia. Sebab, pelaku yang membobol ATM nasabah ini memang sangat meresahkan masyarakat Eropa. "Semua sekarang mengetahui, pelakunya orang asing yang menargetkan orang asing," terangnya. 
 
Sementara Wakil Jaksa Agung Andhi Nirwanto menuturkan, Dimitar bekerja sama dengan Iliana Ilieva yang saat ini telah menjadi terdakwa di Pengadilan Negeri Bali. Kasusnya juga sama kasus penggandaan kartu ATM. "Iliana ditangkap duluan sebelumnya, namun Dimitar berhasil kabur," paparnya. 
 
Saat ini, ada upaya untuk bisa menelusuri dan mengembalikan uang yang telah diambil kedua pelaku. Karena itu besar kemungkinan keduanya juga dijerat dengan tindak pidana pencucian uang. "Belum diketahui, apakah yang dilakukan kedua pelaku untuk mencuci uang haramnya," terang Ketua Tim Terpadu Pencari Tersangka dan Aset Terpidana tersebut. 
 
Sementara itu, saat Dimitar ditanya terkait tuduhan kejahatan yang dilakukannya, dia sama sekali tidak menjawab. Salah satu anggota Bareskrim menyebut bahwa Dimitar memang lebih banyak diam. "Dia mengaku tidak bisa bahasa Inggris," ujarnya.(rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index