PEKANBARU – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) lembaga keuangan non bank milik negara melaksanakan program klasterisasi pengusaha di wilayah Pekanbaru. Pelaksanaan program tersebut di pusatkan di Desa Hang Tuah, Kecamatan Penghentian Raja, Kampar dengan melibatkan 150 pengusaha dan petani ikan lele, Kamis (20/8). Kegiatan kali ini lebih diarahkan untuk motivasi usaha, pemasaran produk, perencanaan keuangan sederhana, serta memberikan edukasi terkait P-IRT (pangan industri rumah tangga).
Pemimpin Cabang Pekanbaru Ramon Agustus mengatakan, kegiatan ini merupakan program rutin yang dilaksanakan ULaMM PNM di Pekanbaru. Ini merupakan komitmen pihaknya sebagai sarana edukasi dan layanan kepada pelaku UMK. Di mana pada program Pengembangan Kapasitas Usaha tersebut, pelaku UMK selalu diberikan pendampingan secara terus menerus dalam menjalani usahanya.
Executive Vice President PT PNM (Persero), Arief Mulyadi, mengatakan, program pendampingan usaha atau capacity building ini perlu digalakkan khususnya di wilayah berpotensial seperti Pekanbaru, karena kualitas pelaku UMK setempat yang sangat berpotensi tinggi sebagai salah satu agen pengusaha lokal untuk bersaing menghadapi pasar global dan membantu perekonomian nasional.
“Kinerja PT PNM Persero dalam membina 237.000 Pelaku UMK se-Indonesia ini, ULaMM PNM dipercaya oleh pemerintah dan legislator untuk mengelola Penyertaan Modal Negara sebesar 1 triliun khusus pengembangan UMK. Berdasar mandatori tersebutlah, ULaMM PNM saat ini meluaskan jaringan layanan kepada UMK dengan menambah menjadi 62 kantor layanan hingga 2.931 Kecamatan di 27 Provinsi” ujar Arief.
Anggota DPRD Kabupaten Kampar, Nursaleh mengatakan, para pelaku usaha di Riau sebagian kecil di dominasi petani ikan lele. Para petani lele di wilayah ini perlu didorong motivasinya untuk dapat lebih maju, dengan juga dibekali beberapa keahlian dan pengetahuan mengenai pemasaran, perencanaan keuangan, pengolahan bibit ikan lele hingga pelatihan tentang P-IRT.(rep04/rpc)
