Universitas Abdurrab Siapkan Program Khusus Untuk Pulau Terluar

Universitas Abdurrab Siapkan Program Khusus Untuk Pulau Terluar
Ketua Yayasan Fajar, dr Susiana Tabrani, MPd melantik Dr Arisman Adnan, MSc sebagai Rektor Universitas Abdurrab Pekanbaru periode 2015-2019, Kamis (20
PEKANBARU - Universitas Abdurrab Pekanbaru menyiapkan program khusus untuk daerah-daerah perbatasan dan pulau terluar yang ada di Riau, demi meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat yang dinilai tertinggal dari masyarakat daratan di provinsi tersebut.
 
"Untuk pulau terluar, itu adalah salah satu konsen kami. Akan ada program khusus untuk daerah perbatasan termasuk pulau terluar. Ini akan menjadi prioritas," kata Rektor Universitas Abdurrab, Dr. Arisman Adnan, M.Sc yang baru saja dilantik di Pekanbaru, Kamis.
 
Dia mengatakan sampai saat ini bentuk program tersebut baru dalam bentuk kajian. Itu dilakukan untuk mengetahui betul apa persoalan yang dialami masyarakat di pulau terluar.
 
Selanjutnya, kata dia, bisa saja program berbentuk desa binaan. Selama ini universitas lain banyak melakukannya di sekitar daerah daratan, tapi pulau terluar dan daerah perbatasan belum banyak.
 
"Bisa juga nanti dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata Mahsiswa," tambahnya.
 
Langkah yang dilakukan untukini salah satunya dengan menggandeng Majalah "The Outsider" yang fokus mempublikasikan tulisan terkait pulau terluar. Ketua Yayasan Fajar Pekanbaru yang menaungi Universitas Abdurrab, dr. Hj. Susiana Tabrani, M. Pd mengatakan pihaknya akan melakukan suatu gerakan besar dan bermanfaat dalam jangka panjang.
 
"Kita tengah mewacanakan sebuah tempat untuk menerapkan secara utuh dalam suatu wilayah. Agar Universitas Abdurrab dapat mengambil peran di tengah masyarakat, lebih khusus di pulau terluar dengan masyarakat terdepannya," urainya.
 
Menurutnya, meminjam istilah Kim and Maugborne (2005), Universitas Abdurrab harus memainkan "blue ocean strategy". Bahawasanya samudera pengabdian yang luas ini harus dimanfaatkan secara maksimal. Tidak perlu bertumpuk-tumpuk dan latah berkutat di satu isu, melainkan harus mencari isu "non-mainsteram" lain yang penting dan strategis, kendati sepi peminat. (tm02)
 

 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index