Kabut Asap Hadang Helikopter Bupati Harris

Kabut Asap Hadang Helikopter Bupati Harris

PELALAWAN - Keinginan Bupati, HM Harris dan Kapolres, AKBP Guntur Aryo Tejo meninjau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah Kabupaten Pelalawan, Jumat (21/6), terpaksa harus ditunda. Pasalnya, setelah 15 menit mengudara,
helikopter yang ditumpangi kedua pejabat daerah ini dihadang kabut asap tebal.

Akhirnya, Bupati meminta pilot yang disediakan PT RAPP menghentikan laju penerbangan dan memutuskan mendarat. "Kami tadi sudah terbang kurang lebih 15 menit, berangkat dari halaman depan kantor Bupati. Saat berada di atas udara, persis di
atas langit, Desa Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan, heli yang kami tumpangi dihantam  kabut asap tebal. Jarak pandang kiri kanan sama sekali tidak bisa ditembus, sehingga saya meminta kepada pilot untuk pulang dan membatalkan meninjau Karhutla dari udara," terang Bupati HM Harris didampingi Kapolres AKBP Guntur Aryo Tejo dalam jumpa pers di Media Center Pelalawan.

HM Harris yang juga didampingi oleh Kepala Dinas Kehutanan Pelalawan, Hambali mengatakan bahwa tujuan terbang menggunakan helikopter itu adalah untuk melihat secara langsung titik api yang ada di Kabupaten Pelalawan. Namun usaha dan upaya yang mereka lakukan harus gagal dikarenakan gangguan kabut asap yang begitu tebal.

"Penerbangan itu akhirnya hanya sampai di atas langit desa Sungai Ara saja. Dari awal keberangkatan, kita memang ingin meninjau  titik api yang berada di Kecamatan Teluk Meranti, Kecamatan Kuala Kampar dan wilayah kecamatan lainnya. Namun lantaran dihadang kabut asap, maka kita putuskan untuk pulang," bebernya.

Harris juga menambahkan, kabut asap itu berasal dari kabut asap kiriman dari Kabupaten tetangga. "Mungkin lantaran masih pagi, kabut asap itu mengumpul dan sangat tebal, kita menduga kabut itu berasal dari kabut dari daerah lain," ujarnya.

Kadishut Pelalawan, Hambali yang ikut pada penerbangan itu, menuturkan, hingga saat ini, terpantau titik api di Pelalawan berjumlah 21 titik. "Dari pantauan kita ditemukan sebanyak 21 titik api," ujar Hambali.

Sementara itu, Kapoles Pelalawan AKBP Guntur Aryo Tejo SIK mengungkapkan bahwa karena terkendala kabut asap sehingga tak bisa turun langsung maka pihaknya tak bisa memastikan, apakah kabut asap ini sengaja dibakar atau tidak. Tapi pihaknya sendiri sudah menurunkan tim untuk menelusuri apakah ada indikasi dibakar secara sengaja atau tidak.

"Jika memang ada indikasi atau ditemukan siapa pelaku pembakaran lahan dengan sengaja baik masyarakat ataupun pihak perusahaan, kalau terbukti tentu akan kita berikan sangsi atau hukuman sesuai undang-undang yang berlaku," katanya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index