Presiden Perintahkan Kepala BNPB Tangani Asap Riau

Presiden Perintahkan Kepala BNPB Tangani Asap Riau
Presiden SYB

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Syamsul Maarif, telah melaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang perkembangan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahat (Karhutla) di Riau. Presiden langsung memerintahkan Kepala BNPB untuk memegang kendali penanganan bencana asap tersebut.

secara langsung perkembangan bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan di
wilayah Riau menyebabkan menurunnya kualitas udara dan jarak pandang di
Singapura pada Kamis (20/6/13) sekitar pukul 19.00 Wib. Presiden memerintahkan Kepala BNPB untuk secepatnya melibatkan potensi nasional yang ada.

Dalam rilis yang dikirim Kepala Pusat Data Sutopo Purwo Nugroho, Kepala BNPB menyampaikan kepada Presiden tiga strategi dalam penanganan bencana asap tersebut yaitu: pertama, pemadaman kebakaran lahan dan  hutan di daratan; kedua, pemadaman di udara melalui water bombing menggunakan helicopter dan hujan buatan menggunakan pesawat terbang; dan ketiga, sosialisasi dan penegakan hukum. Presiden menyetujui strategi tersebut dan agar dilakukan secepatnya.
 
Menindaklanjuti hal tersebut Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan
Menkokesra, Panglima TNI dan Kapolri. Jumat (21/6/13) 2 pesawat Casa 212 akan diterbangkan ke Pekanbaru, yaitu pesawat TNI AU dari Lanud Halim Perdanakusumah dan pesawat BPPT yang saat ini berada di Banjarmasin.

Pesawat Hercules C-130 TNI AU juga dipersiapkan untuk mendukung hujan buatan tersebut. Rencana Jumat sore akan diterbangkan dari Lanud Husein Sastranegara Bandung ke Pekanbaru jika pemasangan peralatan selesai dilakukan.

Pada Kamis malam (20/6/13) pukul 22.00 WIB, bahan semai dikirim ke Pekanbaru.
Selain itu juga diberangkatkan personil dan peralatan untuk mendukung operasi
hujan buatan.

Masih disiapkan 2 buah helicopter untuk water bombing. Koordinasi dan persiapan masih dilakukan hingga saat ini oleh BNPB bersama TNI, Kementerian/Lembaga, Pemda dan pihak lainnya. (rep02)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index