SUNGAI APIT - Lemahnya pengawasan terhadap proyek yang di lakukan oleh Konsultan dan PPTK di duga membuat sejumlah proyek yang ada di wilayah Kabupaten Siak banyak yang di bangun asal siap,tidak memperhatikan kualitasnya.

 

Hal tersebut di katakan Suheri HS SH oleh Ketua LSM Perintis Dina Mika Bangsa  Kabupaten Siak kepada wartawan.

 

Dikatakanya, bukti lemahnya kenerja konsultan dan PPTK lihat sajalah bangunan SDN 23 Kampung Bunsur baru saja di bangun setahun lalu,kini kondisinya sudah sangat memperhatinkan sekali dan tidak layak di gunakan untuk belajar,sebab kalau di gunakan untuk belajar bisa saja membahayakan anak anak  sekolah nantinya.

 

“Oleh sebab itu,jika bangunan SDN 23 Kampung Bunsur  tersebut  runtuh saat anak anak sedang belajar,siapa yang harus bertanggung jawab,” kata Suheri.

 

Suheri mengatakan,bahwa bangunan SDN 23 Kampung Bunsur yang di bangun setahun lalu itu,kini letak pondasi dengan bangunan sudah terpisah,sedangkan plaponnya  sudah banyak yang jatuh ke bawah.

 

Menurutnya, Kerusakan bangunan sekolah yang mengunakan dana APBD Kabupaten Siak ini merupakan tanggung jawab dinas terkait terutama pihak Konsultan,pemborong  dan PPTK. Masyarakat  minta bangunan tersebut dilakukan audit kembali apakah sesuai dengan gambar atau tidak sehingga bangunan sekolah tersebut terlihat sepeerti di bangun asal siap saja.

 

"Kita minta dinas terkait tidak hanya  mau menerima laporan di atas meja saja,tapi saat akan melakukan pembayaran harus di lihat kondisi di lapangan terlebih dahulu nantinya," paparnya.

 

Ditambahkannya tidak hanya bangunan sekolah saja yang di pasang asal asalan saja, pemasangan jaringan listrik atau kabel listrik ke sekolah tersebut juga asal asalan. "Kabel listriknyapun tidak ada positif dan negatifnya coba kita bayangkan.Kita tidak mau dana APBD habis tetapi bangunan tidak dapat dimanfaatkan oleh anak cucu kita saya mengharapkan kepada pemerintah harus jeli tentang pemasalahan yang ada dan jangan tumpul keatas tajamnya ke bawah," tegasnya.(Fandy/ria)