Orang Kaya Ini Borong Properti Rp 1.300 Triliun di AS

Orang Kaya Ini  Borong Properti Rp 1.300 Triliun di AS
Jakarta - Pembeli dari luar negeri membeli properti di Amerika Serikat (AS) senilai US$ 100 miliar, atau Rp 1.300 triliun lebih dalam setahun terakhir. Para pembeli ini merupakan orang-orang kaya di luar AS.
 
Menurut Asosiasi Pengembang Nasional di AS, penjualan properti residensial di AS kepada orang asing antara April 2014 hingga Maret 2015. Nilai persis pembelian properti di AS oleh orang asing adalah US$ 104 miliar, atau 8% dari total penjualan rumah.
 
Dalam data yang dilansir dari CNBC, Rabu (24/6/2015), total penjualan rumah dalam setahun terakhir ini adalah 209.000 unit, atau turun dari 232.600 unit di tahun sebelumnya.
 
Pembeli dari China, Hong Kong, dan Taiwan mendominasi pembelian properti tersebut, dengan nilai US$ 28,2 miliar atau sekitar Rp 366 triliun. Diikuti pembeli dari Kanada dengan nilai US$ 11,2 miliar, dan India US$ 7,9 miliar. Lokasi properti yang banyak dibeli adalah di Los Angeles, San Francisco, Seattle, dan New York.
 
Secara keseluruhan, negara bagian yang diincar propertinya di AS adalah Florida. Jumlahnya 21% dari total properti yang dibeli orang asing. Kedua adalah California (16%), Texas (8%), dan Arizona (5%).
 
Orang Eropa dan Kanada banyak membeli properti di Florida dan Arizona, sedangkan pembeli dari Asia mengincar California dan Texas. 
 
Pembeli asing ini mengincar rumah kelas menengah ke atas. Harga properti yang boleh dibeli oleh orang asing di AS rata-rata adalah US$ 499.600, atau sekitar Rp 6,4 miliar. Ini dua kali di atas harga rata-rata rumah yang dibeli oleh orang lokal, yang sebesar US$ 255.600. Nilai rata-rata rumah yang dibeli orang asing naik 26% dalam setahun terakhir.
 
Penurunan penjuaan properti di AS terjadi karena penguatan dolar. Ini membuat properti di AS lebih mahal untuk pembeli asing. Meski begitu, harga rumah di AS masih lebih murah. Contoh saja, kondominium US$ 1,6 juta di New York, bisa dijual US$ 4 juta di Paris, dan US$ 2 juta di Moscow.
(rep04) 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index