Gunung Sinabung Menggeliat Lagi, 1.800 Warga Dievakuasi

 Gunung Sinabung Menggeliat Lagi, 1.800 Warga Dievakuasi
Karo-Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara dua hari terakhir terus meningkat secara tajam. Volume kubah lava juga meningkat menjadi lebih dari 3 juta meter kubik dan labil. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kondisi itu berpotensi menyebabkan terjadinya guguran kubah diikuti awan panas guguran ke selatan dan tenggara sejauh tujuh kilometer dari puncak kawah. 
 
"Peningkatan status Awas Gunung Sinabung ini telah dilaporkan oleh Kepala Badan Geologi, Surono, kepada Kepala BNPB, Syamsul Maarif, pada Selasa (2/6/2015) pukul 23.00 WIB," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya. Karena peningkatan status awas tersebut kata Sutopo, masyarakat yang bermukim di radius tujuh kilometer di Selatan-Tenggara harus dievakuasi ke tempat yang aman.
 
Sutopo menjelaskan, apabila terjadi serangkaian awan panas guguran dan peningkatan ancaman bahaya yang lebih besar, maka akan dilakukan penutupan jalur jalan di Jalan Raya Simpang-Gurukinayan-Simpang Sibitun-Jembatan Lau Bunaken Tiga Pancur - Ojolali – Tiga Pancur - Simpang Bagading dan Perjumaan Tigabogor. 
 
"Tujuh desa dan satu dusun direkomendasikan direlokasi warganya yaitu Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kota Tonggsa, Desa Beras Tepu, Desa Gamber dan Dusun Sibintun," ujar Sutopo.
 
Sutopo menyatakan, Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Bupati Karo. Tujuan koordinasi itu memerintahkan Kepala BPBD Karo dengan dibantu TNI, Polri dan unsur lain lain untuk mengantisipasi terkait kenaikan status ini.
 
 "Gunung Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15/9/2013 hingga sekarang. Status Awas pernah diberlakukan selama 23/11/2013 hingga 8/4/2014. Setelah itu status turun menjadi Siaga. Tidak diketahui sampai kapan letusan Gunung Sinabung ini akan berhenti. Fenomena ini mirip dengan Gunung Unzen di Jepang yang letusannya berlangsung selama 5 tahun setelah 200 tahun tidak meletus," ungkap Sutopo. (rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index