Bentrok di Makassar, Polisi dan Wartawan Kena Panah

 Bentrok di Makassar, Polisi dan Wartawan Kena Panah
Makassar-Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar di Jalan Alauddin, perbatasan Kota Makassar-Kabupaten Gowa, berakhir bentrok dengan petugas kepolisian.
 
Berdasarkan pantauan di lokasi, hingga pukul 18.50 Wita, unjuk rasa mahasiswa masih berlangsung. Mahasiswa yang bertahan di dalam kampusnya terus melempari polisi menggunakan batu.
 
Polisi juga membalas dengan tembakan gas air mata. Selain bersenjata batu, mahasiswa menguatkan perlawanan dengan menggunakan panah.
 
Akibatnya, seorang anggota Samapta Polres Gowa bernama Bripka Murjid terkena panah di betis kirinya. Anak panah itu menancap di dekat tulang kirinya.
 
Selain itu, dua wartawan peliput aksi juga terkena busur. Masing-masing adalah Aksa, wartawan Go TV, yang terkena anak panah di tangan kiri dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.
 
Lalu Fadjar Thalib, wartawan Metro TV, juga terkena anak panah di tangan kirinya hingga meninggalkan goresan. Anak panah yang melesat tidak menancap di tangan kiri Fadjar Thalib, namun sempat terpental ke bahu kiri Alwy Fauzi, wartawan Trans7. Beruntung, anak panah tersebut tidak sampai melukai.
 
Hingga kini mahasiswa dan polisi masih saling serang. Kedua pihak seolah tidak peduli dengan teriakan pihak rektorat yang melalui pengeras suara dari masjid agar masing-masing menahan diri dan menghentikan aksi saling serang.
 
Sementara itu, udara di sekitar Kampus Unismuh Makassar sudah mulai pekat dengan asap. Mata dan pernapasan sudah terasa pedis, sementara tembakan gas air mata terus dilakukan. Mahasiswa menambah jenis senjatanya, selain batu dan panah, sesekali mereka menembakkan petasan.
 
Selain di Kampus Muhammadiyah (Unismuh), bentrokan juga terjadi di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN). Di kampus ini, polisi berhasil menghentikan aksi mahasiswa. (rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index